Mohon tunggu...
Roro Asyu
Roro Asyu Mohon Tunggu... Freelancer - #IndonesiaLebihLemu

suka makan, suka nulis, suka baca, tidak suka sandal basah www.rinatrilestari.wordpress.com www.wongedansby.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ajari Aku Terbang (Kisah Bocah Penyemir Sepatu)

9 Februari 2011   03:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:46 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1297221314625972464

"Kurang ajar bener tuh anak. Berani-beraninya menolak pemberian gue. Belagu!" gerutunya.

Di bawah pohon, Ardi kembali menyandarkan tubuhnya. Pikirannya melayang ke kelas pagi tadi. Beruntung, begitu dia biasa menyebut dirinya. Meski tidak bisa belajar di sekolah, di kolong jembatan tempat dia tinggal bersama ibu, adik juga teman-temannya yang lain, ada kakak-kakak yang hampir setiap hari datang dan mengajarinya belajar. Bukan hanya belajar membaca, menulis juga berhitung, kakak-kakak itu sering mengajak dia dan teman-temannya bermain.

Kakak-kakak yang usianya tidak jauh berbeda dengan perempuan muda tadi membangun sebuah tempat, yang meski seadanya, tak berbeda jauh dengan gubuk tripleknya, untuk digunakan sebagai tempat belajar. Studio Burung Kertas begitu mereka menamainya. Meluangkan waktu demi membagi ilmu dengan rasa kasih bukan rasa kasihan. Bahwa anak-anak seperti dia butuh diperhatikan, dibangun rasa percaya dirinya, diajak bersama-sama memandang dunia yang lebih luas dan berani bermimpi bukan hanya untuk diberi uang dan dikasihani, ya seperti itu yang Ardi inginkan.

"Ajari aku terbang, jangan kasihani aku," bisiknya sambil mengelus-elus perutnya yang kembali bersuara.

Surabaya, 8 Februari 2011

*Untuk Canting, selamat ulang tahun yang pertama semoga tidak pernah capek dan patah semangat menerbangkan burung-burung kertas. God bless you.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun