Mohon tunggu...
Roro Asyu
Roro Asyu Mohon Tunggu... Freelancer - #IndonesiaLebihLemu

suka makan, suka nulis, suka baca, tidak suka sandal basah www.rinatrilestari.wordpress.com www.wongedansby.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ranger Pink: Mari Selamatkan Dunia!

24 Oktober 2010   04:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:09 1809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tendangan Merah Muda!" teriak Ranger Pink.

Sebuah tendangan telak langsung mengenai dada Ranger Hijau, membuat ranger yang suka nangkring di atas pohon itu terjungkal beberapa meter. Sebuah teriakan keras menyertai tubuhnya yang jatuh menghantam tanah. Ranger Hijau telah berhasil dilumpuhkan. Ranger Biru memandang Zordon, sekarang gilirannya melawan Ranger Pink.

"Jurus Rambut Gondrong!"

Ranger Biru mengeluarkan jurus andalannya. Helm di atas kepalanya langsung terbuka, rambut panjang berubannya berubah seperti pedang, meluncur ke arah Ranger Pink.

"Gunting Merah Muda!"

Dengan sekali tebasan jurus Gunting Merah Muda Ranger Pink langsung memangkas rambut beruban Ranger Biru yang mencoba  menyerangnya. Lengkingan panjang Ranger Biru menyudahi perlawanannya. Ranger tertua itu pun langsung tersedu melihat rambut gondrongnya jatuh tepat di hadapannya. Melihat teman-temannya berjatuhan Zordon keder juga. Tak ada pilihan lain kecuali melarikan diri. Tapi bukan Ranger Pink jika tidak sigap. Dengan sekali Pukulan Merah Mudanya, Zordon yang berusaha lari pun langsung terkapar.

"Sekarang kalian rasakan akibatnya jika berani mangkir dari tanggung jawab. Kalian harus dihukum atas kemalasan dan keteledoran kalian."

"Ampun Ranger Pink, kami kapok," kata Ranger Hijau memelas.

"Aku juga," kata Zordon berbarengan dengan Ranger Biru yang masih saja menangis.

Ranger Pink adalah ranger pemaaf apalagi yang dia hadapi adalah teman-temannya sendiri tapi keadilan harus ditegakkan. Sudah menjadi perjanjian sebelumnya bahkan mereka juga sudah disumpahpocong sebelum menjadi ranger bahwa jika di kemudian hari ada yang melanggar, mangkir dari tanggung jawab harus mendapat hukuman. Tak berat sebenarnya, mungkin, mereka hanya dilarang berpacaran ataupun dekat dengan lawan jenis selama lima tahun. Hukuman yang akan membawa mereka ke status baru, perjaka tua.

Tanpa mereka semua sadari ternyata sudah banyak orang berkumpul di sekitar mereka dan menyaksikan apa yang terjadi. Tak ingin ada kesalahpahaman dan juga untuk pelajaran, Ranger Pink pun mulai bicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun