Lelaki itu meneguk minumannya untuk yang pertama kali. Ia telah sedikit mendewasa. Senyumnya dapat kulihat dengan samar meski wajahnya sering terlihat datar.
“Yumiko, apa kamu menyukaiku karena aku yang menyelamatkanmu?”
“Tentu, tapi mengapa Senpai bertanya seperti itu?”
“Sebenarnya Kumamoto yang membawamu ke UKS, aku hanya menunggumu dan termasuk sore itu dialah yang memintaku.”
“Kenapa Senpai tak pernah jujur?”
“Aku hanya…”
“Bagaimana dengan hubungan kita? Apakah Senpai juga tak pernah menganggap hal itu?”
Lelaki itu menunduk. Aku tak pernah dibuatnya kecewa seperti hari ini. Ia melihat pada jam di dinding.
“Sebentar lagi Kumamoto akan datang, ada satu hal yang harus kamu tahu.”
“Katakan Aito-senpai. Aku tak ingin menerimamu jika itu dalam kebohongan lagi.”
“Kumamoto menyukaimu jauh sebelum aku mengenalmu. Bahkan ia mengajakmu ikut bergabung menjadi manajer tim dengan harapan ia bisa mendekatimu.”