"Nani?"
"Ah, tidak..."
Gadis itu menjatuhkan pandangannya ke rerumputan di depan ayunan itu. Sementara Akihiro sibuk memandangi birunya langit, tanpa salju di sore hari ia tak bisa melihat rumah itu.
"Kana memberikan ini untuk Hiro-senpai."
Gadis itu berdiri di depan Akihiro, ia menyerahkan Omamori merah muda yang sejak tadi disembunyikannya.Â
"Kana menunggu Senpai di lapangan dekat sekolah jam 5 sore ini."
"Eh, Nami-chan..."
Minami berlari meninggalkan Akihiro di ayunan itu. Badannya melawan angin yang berhembus kencang tanpa salju di sore itu. Anak lelaki itu masih terdiam dengan Omamori ditangannya. Kana dan Omamori itu, ataukah Minami dengan rumah di antara rintikan salju itu. Minami tak mau berhenti, ia semakin menjauh dari pandangan Akihiro, hingga ia tak kelihatan lagi.
"Nami-chan, ia akan melupakan rumah ini lagi."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H