Mohon tunggu...
Rina Susanti
Rina Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Mama dua anak yang suka nulis, ngeblog dan motret. Nyambi jualan kopi dan jualan anggrek/tanaman hias. Bisa intip blog saya di www.rinasusanti.com

Mama dua anak, penulis lepas dan blogger. www.rinasusanti.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Comfort Food Memories

6 November 2023   13:52 Diperbarui: 6 November 2023   21:17 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makanan yang dibawa para penulis (dokpri)

Comfort Food Memories 

Sekitar bulan April, ada pesan di grup Food Blogger Indonesia Community perihal undangan menulis antologi buku dengan tema   Comfort Food Memories, langsung tertarik untuk ikutan.

Ngomongin makanan dan memori, ingatan saya langsung pada masakan-masakan Mamah. Mamah saya tidak bisa dibilang jago masak, masakannya cenderung monoton tapi karena kami jarang jajan dan makan di luar jadi masakan ibu tidak ada bandingannya di lidah dan hati saya, masakan Mamah ya paling enak menurut saya. Duduk di bangku kuliah, saya kerap membawa  bekal makan siang dari rumah. Sebenarnya ini karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan untuk sering jajan atau makan di luar .

Awalnya saya merasa tidak ada yang spesial dengan masakan Mamah apalagi Mamah jarang bereksperimen dengan masakan baru, ini tentunya terkait dengan keadaan keuangan kami yang pas-pas an, tapi mamah selalu punya cara masak enak dengan budget minimal. Contohnya seperempat udang di bikin peyek udang (dengan aroma ketumbar yang khas) jadi cukup untuk dinikmati 5 orang anaknya, ditambah sayur asem dan tahu orek. Atau  setengah kilo ayam bisa disulapnya menjadi sepanci penuh soto ayam.

Tiba di waktu saya menikah dan tinggal berbeda kota, barulah saya sadar, betapa istimewanya masakan Mamah, betapa saya benar-benar rindu makan sambal dadakan bikinan Mamah, sayur kacang merah khas bandung (angeun kacang), tumis tahu cabe gendot dsb.

Akhirnya jadilah sebuah tulisan tentang makanan yang menyimpan memori. Setelah berbulan-bulan tanpa kabar, apa tulisan saya dimuat, apa projek ini berlanjut, akhirnya datang kabar bahagia jika buku itu terbit dan tulisan saya masuk di dalamnya. Ada 65 tulisan di buku ini, penulis dari beragam latar belakang dan profesi termasuk publik figure seperti budayawan Eros Djarot, praktisi Debra Yatim (waktu jaman saya kuliah tahun 1998-2003 saya suka membaca tulisan-tulisan beliau), selebgram home cooking Putri Habibie, aktivis lingkungan Ibu Amanda Katili dsb.

Launching Buku Comfort Food Memories

Buku ini launching bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia  16  Oktober 2023 di Restoran   Nusa Gastronomy   Kemang Jakarta Selatan.

Antologi ini  digagas oleh Ibu Amanda Katili bekerja sama dengan Diomedia selaku penerbit, founder dari  Omar Niode Foundation sebuah organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang peningkatan kualitas sumbar daya manusia, citra budaya dan kuliner nusantara.  Peluncuran buku ini pun diselenggarakan oleh Omar Niode Foundation. Peluncuran buku ini diisi dengan talk show, demo masak oleh Chef Ragil dan food tasting makanan yang dibawa para penulis buku yang hadir saat itu.

Makanan bukan sekedar pereda rasa lapar, makanan sedikit banyak terkait dengan budaya dan adat istiadat di mana makanan itu berasal. Makanan tidak sekedar menyentuh rasa di lidah juga hati saat makanan dimasak dan atau dinikmati dengan orang-orang tertentu, menjalin cerita yang menghangatkan hati.

Comfort food atau makanan yang menghangatkan hati yaitu makanan yang disiapkan secara tradisional dan biasanya menimbulkan sensasi keakraban, serasa di rumah, dengan daya tarik nostalgia. Selain kenangan masa lalu, sensasi rasa ketika melahap comfort food meningkat dengan memori kebersamaan, kehangatan dan kenikmatan comfort food memoir menggali pengalaman emosional pada penulisnya.

Talk show pada acara launcing buku ini menghadirkan kontributor buku ini yaitu, Eros Djarot, Putri Habibie dan Muhamad Mardiono Utusan Khusus Presiden RI Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan ketahanan Pangan yang mengapresiasi kehadiran buku ini karena memperkaya khasanah kuliner khas Indonesia. ketiganya berbagi cerita  bagaimana makanan tertentu  menjadi comfort food dan yang menarik ceritanya bermuara dari masakan keluarga, masakan disiapkan di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun