Kisah yang baru ditayangkan Netflix, cukup mengharu biru. Film India terbaru dibintangi Kajol dan Tanvi Azmir ini, seolah menyodorkan cermin pada setiap diri. Terutama pada hubungan ibu dan anak.
Film dibuka dengan adegan seorang perempuan berbicara yang sedang direkam oleh seorang lelaki muda, berujung jatuh tak sadarkan diri. Di tempat lain, perempuan cantik sedang siap tampilkan tarian Odissi di panggung, saat mendapat panggilan telepon mendadak.
Cerita pun mengalir bersama Anuradha, seorang artis yang akrab dipanggil Anu bergegas menuju rumah sakit. Perempuan yang bicaranya kasar, juga suka menggunakan kata makian apa saja. Bahkan saat pertama bertemu dengan Milan, seorang Ph.D dalam sastra feminisme India, yang terlibat dalam pembuatan biografi sang ibu, dia sudah melakukannya.
Kisah berlanjut dalam hitungan mundur, saat Nayantara Apte harus menghadapi ibu mertuanya yang tidak suka dengan kehidupannya sebagai penulis terkenal. Melihat menantunya disanjung, juga mendapat beragam penghargaan, tak menghentikan caci makinya tanpa peduli pada banyaknya tamu yang hadir di rumah. Sang mertua tak menghargainya hanya karena dia tak pandai memasak, dan menjadi ibu rumah tangga seperti yang dia harapkan. Ujungnya, sang penulis terkenal meninggalkan suami yang memilih tinggal dengan ibunya, dengan membawa serta dua anak mereka, Anu dan Robindro serta pengasuh mereka, Vimal.
Sejak itulah Nayan berperan sebagai ibu dan ayah kedua anaknya. Vinayak, suaminya tak lagi peduli pada keberlangsungan hidup kedua anaknya, bahkan tak memberi mereka nafkah. Hal inilah yang membuat Nayan mengajukan tuntutan untuk menggunakan nama belakangnya, tidak menggunakan nama ayah mereka lagi. Kejadian pada tahun 1986 itu cukup menggegerkan. Sesuatu yang dianggap berani. Membuat Anu dirisak di sekolah.
Perubahan terjadi ketika Nayan menerima cinta seorang fotografer tampan, Vikramaditya yang tak henti mendekat sejak pertama kali memotret dirinya. Mereka pun menikah. Yang tak pernah diduga, Anu, putrinya yang saat itu berusia 14 tahun, Â mengalami pelecehan seksual dari lelaki yang memperkenalkan banyak perasaan baru di hati sang penulis.
Anu tak berani bersuara pada apa yang dialami, mencoba menghubungi sang ayah, berharap bisa ikut tinggal bersamanya untuk menghindari Vikram. Sayangnya ditolak. Anu dan adiknya sadar bila sang ayah tak menyayangi mereka. Bukan hanya membuat sang gadis nekat menyilet pergelangan tangannya, tetapi makin menutup diri setelah gagal bunuh diri.
Anu menyalahkan sang ibu atas segala perbuatan Vikram. Menjadi pemicu kebenciannya pada perempuan yang telah melahirkan, juga berjuang memberi kehidupan terbaik. Dia berhenti memanggil ibu, dan hanya memanggil namanya. Sang adik yang menjadi saksi, menjadi pendukung setia sang kakak.
Nayan sangat sedih menerima kenyataan tersebut. Anu bahkan mengungkap masa remajanya yang buruk di sebuah majalah, saat dia sudah menjadi artis terkenal. Â Rasa sayang pada anaknya membuat Nayan tak berhenti mendukung. Termasuk menerima Anu hidup bersama tanpa menikah dengan pria Rusia. Sang anak akhirnya mengusir pria Rusia tersebut saat hamil delapan bulan karena sering melakukan kekerasan padanya.