Tak semua orang bisa mencapai usia tua. Jadi menjadi tua itu bukanlah hal yang harus ditakuti.
Orang yang sudah tua, mempunyai satu ciri yang mirip, yaitu suka mengingat-ingat kejayaan masa lalunya. Mereka akan selalu menceritakan hal tersebut berulang-ulang. Biasanya yang muda suka bosan mendengarkannya. Mereka tak sadar itu adalah salah satu cara mereka agar mampu merasa lebih hidup.
Menurut Ade Ubaidil, menjadi tua adalah ketika kebebasanmu sama artinya dengan ketiadaan. Menjadi tua, di pikirannya adalah menjadi seseorang yang tidak bisa lagi melakukan banyak hal sesuka hati. Terlalu banyak aturan dan ada sesuatu yang harus dipertimbangkan sebelum dikerjakan.
Kebebasan masa muda dan masa tuamu adalah dua hal yang memiliki makna yang berbeda.
Ketika kita bertambah tua, tentu saja yang tak dapat dipungkiri adanya masalah kesehatan. Kekuatan, pendengaran, penglihatan dan lainnya pastilah menurun fungsinya.Â
Belum lagi ancaman kepikunan, dll. Terlebih yang masa mudanya menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Bukan tak mungkin masa tuanya diisi dengan kerapnya sakityang  menghampiri.
Ketika bertambah tua, kita juga harus berani menerima kenyataan untuk melepaskan anak-anak yang sudah dewasa menjalani kehidupannya sendiri. Ada yang beruntung masih tinggal berdekatan dengan mereka, ada pula yang sebaliknya, sehingga pertemuan dengan mereka tak lagi bisa sama seperti sebelumnya. Baik soal waktu dan hal lainnya.
Bukan hanya soal anak, tak jarang saat menua, kita juga sudah ditinggal mati terlebih dahulu oleh pasangan hidup kita. Bagi yang tak menikah dan tak memiliki anak, tentu saja masalahnya akan berbeda pula.
Kesepian, inilah nanti yang harus kita persiapkan kemungkinan terjadinya. Karena semakin tua, perasaan kita akan makin sensitif.
Inilah beberapa yang dianggap sebagai bagian yang terburuk, walau menurut saya tidak ada yang buruk saat kita menjadi tua. Mengapa?
Sekali lagi, karena tak semua orang bisa mencapai usia tua.Â