Mohon tunggu...
Rina R. Ridwan
Rina R. Ridwan Mohon Tunggu... Penulis - Ibu yang suka menulis

Pembelajar Di Sekolah Kehidupan Novel: Langgas (Mecca, 2018) Sulur-sulur Gelebah (One Peach Media, 2022) Kereta (Mecca, 2023) IG: rinaridwan_23

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berawal dari Kegabutan

16 Desember 2017   05:12 Diperbarui: 16 Desember 2017   08:23 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Merasa paling cantik, paling cerdas, paling benar dan paling hebat hingga juga merasa punya hak untuk menghakimi orang lain.

Banyak yang tak sadar, bahwa ghibah inilah yang akan menghapus segala amal baiknya. Menjegalnya menuju surga, dan jadi dosa jariyahnya karena dia yang mulai menebar berita yang belum tentu kebenarannya. Jika yang menyebar ribuan, bayangkan sendiri bagaimana ribuan orang ini meneruskan dosa hingga ke ribuan yang lain. Mengalir tanpa henti.

Sementara yang di ghibah, bersyukurlah! Tak perlu bersusah payah anda akan mendapatkan pahala yang banyak dari orang-orang yang mengghibah anda. Tak perlu marah apalagi mendendam. 

Woles aja, kata anak jaman now. Sekalipun akhirnya tahu siapa yang menebar semua. Maafkan saja walau dia tak meminta maaf, agar menambah amalan baik dan bersihkan hati kita.

Tanpa kebersihan hati ini, jalan menuju Surga akan sulit di daki. Yakinlah bahwa Allah akan memberi balasan dengan cara yang terbaik. Ingat, Allah Maha Teliti. Tak satupun yang tak tercatat, kebaikan ataupun keburukan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun