Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua pernah terjebak dalam lingkaran pikiran yang seakan tidak ada habisnya. Pikiran yang berputar tanpa arah ini sering disebut dengan overthinking. Namun, apa sebenarnya overthinking itu?Â
Mengapa kebiasaan ini sering terjadi, dan bagaimana cara mengatasinya? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang overthinking dan bagaimana hal ini memengaruhi kesehatan mental Kamu.
Apa Itu Overthinking?
Menurut Mila Siti Azizah, Mahasiswa BKI Semester 5, overthinking pada umumnya terlalu berpikir berlebihan terlalu memikirkan sesuatu yang belum tentu terjadi.
Overthinking merupakan kecenderungan untuk memikirkan sesuatu secara berlebihan hingga melampaui batas yang diperlukan. Orang yang overthinking cenderung menganalisis situasi secara berulang-ulang, bahkan untuk masalah kecil sekalipun. Pikiran mereka sering kali dipenuhi dengan berbagai kemungkinan, skenario buruk, atau penyesalan terhadap keputusan yang telah diambil.
Kapan Overthinking Sering Terjadi?
Kondisi yang dapat terjadi kapan saja, tetapi sering kali muncul pada waktu-waktu tertentu yang memicunya. Mila sendiri kerap mengalami overthinking yang datang tak kenal waktu seperti ketakutan akan menghadapi sebuah presentasi di kelas.Â
Salah satu momen yang paling umum ketika pada malam hari, ketika suasana cenderung hening dan aktivitas harian telah selesai. Dalam keadaan ini, pikiran cenderung memutar kembali kejadian-kejadian sepanjang hari atau merenungkan hal-hal yang belum terselesaikan.Â
Selain itu, overthinking juga sering terjadi setelah menghadapi situasi penting, seperti wawancara kerja, ujian, atau percakapan signifikan, di mana seseorang terus-menerus menganalisis apa yang telah mereka katakan atau lakukan. Ketidakpastian mengenai masa depan atau hasil dari sebuah keputusan juga menjadi pemicu utama, karena rasa takut atau cemas akan hal-hal yang belum diketahui.
Apa Penyebab Overthinking?