Mohon tunggu...
Life Story
Life Story Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Prof.K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto

Dengan membaca, kamu mengenal dunia. Dengan menulis, kamu dikenal dunia (Anonim). Mendidik dengan hati, membangun dengan ilmu

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Overthinking dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

21 November 2024   20:07 Diperbarui: 22 November 2024   09:33 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Overthinking sering dipicu dari berbagai faktor, baik dari dalam diri maupun lingkungan sekitar. Kecemasan dan ketakutan menjadi penyebab utama, di mana seseorang terus membayangkan skenario buruk untuk "bersiap" menghadapi kemungkinan terburuk. 

Kurangnya rasa percaya diri juga membuat seseorang ragu akan keputusan atau tindakannya, sehingga terus-menerus memikirkannya. Pengalaman buruk atau trauma masa lalu dapat memperburuk kondisi ini, karena orang cenderung lebih berhati-hati agar kejadian serupa tak terulang. 

Perfeksionisme juga memainkan peran penting, karena keinginan untuk segalanya sempurna sering membuat seseorang sulit merasa puas. Ditambah lagi, tekanan sosial dari keluarga atau masyarakat dapat menambah beban pikiran, memaksa seseorang untuk memikirkan segala sesuatu secara mendalam agar tidak mengecewakan.

Dampak Overthinking pada Kesehatan Mental

            Selain membuat pikiran lelah, overthinking juga membawa dampak serius pada kesehatan mental dan fisik. Stres kronis adalah salah satu akibat utama, karena pikiran yang terus-menerus bekerja memicu peningkatan hormon stres dalam tubuh. Hal ini sering kali berujung pada gangguan tidur, seperti sulit tidur atau bahkan insomnia. 

Lebih buruk lagi, overthinking dapat memperburuk suasana hati dan meningkatkan risiko depresi, terutama jika seseorang terus-menerus memikirkan hal-hal negatif. Selain itu, kebiasaan ini juga membuat seseorang kesulitan mengambil keputusan karena terlalu takut membuat kesalahan, sehingga menjadi ragu-ragu untuk bertindak. 

Tak hanya mental, tubuh pun merasakan dampaknya, dengan rasa lelah yang muncul meskipun tidak banyak melakukan aktivitas fisik. Overthinking adalah kebiasaan yang, tanpa disadari, dapat merusak keseimbangan hidup seseorang.

Cara Mengatasi Overthinking

Jadi begini untuk mengatasi ovt itu sangat-sangat membutuhkan usaha guys, bahkan pengalaman temen aku ada yang sampe pergi ke psikiater untuk di periksa dan terapi penenangan diri, namun disini aku mau kasih sedikit tips buat kalian yang sering ovt agar sembuh guys. Langkah pertama adalah mengenali kapan overthinking mulai terjadi, sehingga kamu bisa segera menghentikannya sebelum semakin berlarut. 

Fokuslah pada solusi daripada terus memikirkan masalah, karena mencari langkah konkret jauh lebih bermanfaat. Latihan mindfulness, seperti meditasi atau pernapasan, dapat membantu kamu lebih fokus pada momen saat ini dan menjauhkan diri dari pikiran yang berlebihan. 

Menuliskan pikiran di atas kertas juga efektif untuk memilah mana yang benar-benar penting dan mana yang hanya kekhawatiran tanpa dasar. Tetapkan batas waktu untuk berpikir, misalnya 15 menit, lalu alihkan perhatian ke hal lain yang lebih produktif. Jangan lupa untuk berbagi dengan orang yang kamu percayai, seperti teman atau keluarga, karena berbicara sering kali bisa meringankan beban pikiran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun