Mohon tunggu...
Rinanda Setyanisa
Rinanda Setyanisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - rinanda setyanisa

bismillah..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pemahaman Bahasa

3 Januari 2023   14:39 Diperbarui: 3 Januari 2023   14:50 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rinanda Setyanisa Guntoro

Selasa, 3 Januari 2023

Konstituen sebagai realitas psikologis Dalam analisis bahasa, kita selalu dihadapkan pada perpotongan kalimat bagian yang berbeda, yang masing-masing disebut bahan. mempersingkat kalimat menjadi bahan memiliki dasar psikologis dan sintaksis yang kuat.


Kami menggunakan strategi sintaksis untuk membantu kami memahami sesuatu
Percakapan. Strategi ini meliputi:

1. Saat kita mengenali kata pertama dari sebuah komponen, kita
Dengar, proses mental kita mulai mencari kata lain yang cocok
kata pertama dalam komposisi. Kami memiliki kata pertama
Dengar, ada orang, jadi mari kita cari kata lain yang bisa secara sintaksis
mengidentifikasi dengan kata itu. Kata-kata ini bisa tua, besar, konyol atau apa pun. Prosedur Hal ini terjadi karena kita berbahasa Indonesia sebagai bahasa ibu kita tahu secara intuitif bahwa orang menyukai kata itu hampir selalu diikuti oleh sesuatu yang ada yang lain menjadi pemilih. Itu sebabnya kami berharap
mengikuti kata lain.


2. Setelah mendengar kata pertama dari pengadu, perhatikan apakah kata berikutnya mengakhiri konstruksi ini. Jika hanya dengan kata Orang muncul di kata yang, jadi kami memilih orang konstruksi yang mungkin bukan bahan. Itu sebabnya pikiran kita tenang
Menunggu kata atau kata lain untuk mengikuti lagi. Di sana Kami juga secara intuitif tahu bahwa beberapa kata membentuk kalimat selanjutnya kita tunggu printoutnya muncul. Demikian ungkapan anak tadi Anda dapat melihat orang mencari Anda, misalnya, kami lega karena FN dibuat dengan ekspresi ini.


3. Setelah kita mendengar kata kerjanya, cari jenis dan jumlah argumennya
yang sesuai dengan kata kerja. Ketika kita mendengar kata kerja, misalnya kata kerja
bertemu, kita harus menunggu argumen, yaitu masalah
atau memukul Dia memukul...


4. Rekatkan setiap kata baru ke kata tepat sebelumnya. Strategi ini terkait dengan fakta bahwa bentuk kalimatnya dalam bentuk linier, jadi kata berikut biasanya menggambarkan kata itu mendahuluinya.

Pertimbangkan contoh-contoh berikut:

 Buku sejarah kebudayaan Indonesia
Ikuti pemikiran ini:


(a) Apa ini? - sebuah buku,

 (b) buku apa? buku sejarah


(c) Cerita yang mana? sejarah budaya

 (d) budaya bangsa apa? -- Budaya Mengidentifikasi fungsi ekspresi.

Kalau saja kita mendengar kata itu
adalah jika, meskipun atau ketika, maka harus ada klausa internal kalimat ini.

Contoh:

 Jika Anda setuju untuk...


Saat kami berada di Medan,...
Selain strategi sintaksis, orang juga menggunakan strategi semantik yang dalam mengerti bahasa Berikut adalah beberapa strategi semantik yang kami gunakan:

1. Gunakan akal untuk memahami bahasa. Kita hidup dalam masyarakat di mana
pemahaman yang sama tentang banyak hal, misalnya, kita berdua perlu mengerti
bahwa di dunia ini, kucing mengejar tikus dan bukan sebaliknya. Dengan informasi Jadi jika kita mendapatkan proposal yang menyertakan tikus, a
Kucing dan berburu, pasti kita berpikir mendengar ungkapan itu
seperti

Kucing mengejar tikus. dan tidak
Tikus mengejar kucing.


2. Cari komponen yang memenuhi persyaratan semantik tertentu. Jika kita
Ketika kita mendengar kata pencarian, konsep semantik pasti terlintas di benak kita
dihubungkan dengan kata ini, yaitu (a) perbuatan harus ada pelakunya, (b) harus ada
objek yang akan dicari, dan (c) harus ada orang lain yang mencari sesuatu yang akan dicari. Jadi kalau kalimat yang kita dengar itu wajar

Dia sedang mencari anaknya
tentunya kita kemudian mengharapkan kelanjutan dari kalimat ini
kata kerja to find tidak sempurna jika hanya diikuti oleh get
Keuntungan, dalam hal ini anaknya.


3. Jika ada urutan kata N V N, maka N pertama adalah aktornya,
kecuali ada tanda-tanda lain yang sebaliknya. Dalam kalimat (23a) Dia menabrak polisi
dialah pelakunya. Namun, jika kata kerjanya ditandai dengan imbuhan
tertentu, misalnya awalan di-, kalimatnya menjadi

 Polisi mengejarnya
mengatakan dia bukan lagi pelakunya. 4. Ketika kita berbicara tentang kata ganti seperti dia, dia atau kita, Kembali dan temukan anteseden dari kata ganti ini. Dalam pembahasan berikut

Saat itu Fivien dan Marsudi sedang berjalan menyusuri sungai. Tiba-tiba kita melihat
Ada ular besar...

kami menemukan kata ganti kami di kalimat kedua. Ketika kita membaca atau
Ketika kita mendengar kata itu, otomatis kita kembali mencari pendahulunya
kata ganti ini dan kita menemukan tiga orang, yaitu saya, Fivien dan Marsudi.
Jelas dari uraian di atas bahwa baik strategi sintaksis maupun strategi Semantik diperlukan untuk memahami bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun