Daun katuk merupakan sayuran dengan sejuta manfaat. Salah satu khasiat yang paling dikenal adalah dapat menambah jumlah ASI pada ibu menyusui. Melansir dari berbagai sumber, daun katuk diketahui mengandung fitosterol dan papaverine. Kedua senyawa alami tersebut diketahui dapat membantu meningkatkan kadar serta peredaran hormon prolaktin dan oksitosin. Kedua hormon ini memiliki peranan penting dalam meningkatkan produksi ASI.
Selain itu, daun katuk juga mengandung gizi yang dibutuhkan oleh ibu menyusui. Antara lain protein, lemak, karbohidrat, serat, serta vitamin B6, C dan D. Nutrisi ini yang kemudian diyakini menjadi faktor penambah ASI.
Manfaat daun katuk untuk ibu menyusui tidak hanya itu saja. Rutin mengonsumsi daun katuk juga bisa menjadi salah satu cara untuk memangkas bobot tubuh pascamelahirkan.
Manfaat daun katuk bukan bukan hanya menambah ASI. Terdapat manfaat lain seperti mencegah peradangan, menurunkan obesitas, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mempercepat penyembuhan luka, dan masih banyak lagi.
Di balik khasiatnya yang banyak, daun katuk ternyata sangat mudah untuk dibudidayakan. Daun katuk merupakan tanaman yang sangat mudah beradaptasi. Sangat potensial dibudidayakan skala kecil (pekarangan) maupun lebih luas (kebun).
Bagi kamu yang suka berkebun menanam daun katuk sangat mudah dilakukan. Terutama bagi yang mau belajar berkebun daun katuk dapat menjadi pilihan yang tepat. Sebab, daun katuk merupakan tanaman yang  mudah untuk dibudidayakan.
Sebagai orang yang suka berkebun tidak pas rasanya bila belum menuliskannya disini (kompasiana). Sebagai kanal yang bisa dijangkau siapa saja, sangat tepat untuk menyampaikan gagasan sederhana. Termasuk tips menanam berbagai tanaman.
Baiklah, biar tidak terlalu berlama-lama saya akan menyampaikan tips menanam daun katuk secara sederhana agar mudah dilakukan.
Pertama, menyiapkan media tanam. Media tanam yang digunakan sangat mudah. Tidak seperti pada tanaman lain yang harus benar-benar subur. Namun, untuk hasil yang terbaik tentu kita juga harus menyiapkan media tanam terbaik.
Media tanam terbaik harus memiliki unsur hara yang  lengkap. Selain itu, tingkat kegemburan tanah juga sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang tanaman. Oleh karena itu, tanah perlu dicampur dengan arang sekam, kotoran hewan dan unsur humus lainnya.
Namun, bila kondisinya susah untuk menemukan campuran tanah seperti arang sekam, atau kotoran hewan. Tanah yang tersedia juga bisa dimanfaatkan, tetapi harus memperhatikan kebutuhan tanaman. Solusinya bisa ditambah dengan menggunakan pupuk kimia.
Kedua, pemilihan benih. Benih untuk tanaman katuk diperoleh dari stek batang. Batang daun katuk yang sudah bisa dijadikan bibit harus berumur 10 bulan ke atas agar tumbuh dengan baik.
Batang yang dijadikan benih harus batang yang terbaik, sehat, mulus dan tidak terkontaminasi penyakit.
Ketiga, penanaman. Benih daun katuk langsung bisa ditanam. Tidak perlu ada perlakuan khusus. Jarak tanam Idealnya 30 x 30 cm, namun bisa menyesuaikan dengan kondisi lahan. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari agar tidak terlalu terik terkena sinar matahari. Tanaman katuk juga harus disiram secara rutin pada dua bulan pertama agar tunas tumbuh dengan baik.
Keempat, perawatan. Perawatan tanaman katuk meliputi, penyiangan gulma, pemberian pupuk tambahan, dan pengendalian hama. Penyiangan harus dilakukan agar tanaman katuk tumbuh dengan baik. Pemberian pupuk tambahan sebaiknya dilakukan dari bahan organik seperti kotoran hewan, urine sapi, dan bahan organik lain.
Bila bahan organik tidak tersedia bisa menggunakan pupuk kimia yang mengandung nitrogen. Daun katuk dipanen dari daun, maka kandungan nitrogen tinggi paling utama diberikan.
Kelima, pemanenan. Pemanenan pertama daun katuk apabila dirawat dengan baik bisa dilakukan pada usia tiga bulan. Pemanenan selanjutnya bisa dilakukan sekali setiap bulan. Jumlah daun katuk yang siap dipanen akan terus meningkat pada panen berikutnya. Semakin dipanen cabang akan semakin bertambah. Dengan catatan perawatan harus terus dilakukan agar daun katuk tumbuh dengan maksimal.
Demikianlah tips menanam daun katuk. Semoga bermanfaat !. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H