Bila melihat kondisi bangsa kita saat ini, sangat memprihatinkan. Berbagai berita tentang penyimpangan-penyimpangan yang melibatkan semua unsur selalu menghiasi hari-hari kita. Termasuk perilaku penyelenggara negara yang juga mendapat sorotan tajam.
Mulai dari pejabat eksekutif dari tingkat desa, camat, bupati, walikota, gubernur, menteri, hingga hampir semua pejabat publik, semuanya mendapat sorotan tajam. Begitu pula dengan pejabat legislatif dari tingkat daerah sampai pusat, mereka juga menunjukkan perilaku yang sama.
Banyak tindakan yang sangat memprihatinkan, memuakkan. Tindakan-tindakan seperti flexing, korupsi, nepotisme, dan penyelewengan lainnya menjadi preseden yang terus terjadi. Para pejabat bermain dengan skenario mereka, sementara rakyat terbelah dan saling mencaci. Ujaran kebencian, sara, hoaks, dan hujatan menghiasi dinding media sosial kita. Terlebih lagi, menghadapi tahun politik tahun 2024, perilaku penyimpangan semacam ini semakin massif terjadi.
Perilaku seperti ini sebenarnya telah menciderai falsafah bangsa kita. Pancasila sebagai gagasan negara yang arif telah tercoreng. Bagaimana tidak, hampir setiap hari perilaku yang terlihat sangat bertentangan dengan ajaran Pancasila.
Kita telah jauh meninggalkan nilai-nilai Pancasila yang seharusnya kita anut. Hal ini membutuhkan perhatian kita dan perlu segera diperbaiki.Â
Menjelang Pemilu 2024, saatnya bagi kita semua untuk merenung dan melakukan langkah-langkah konkret guna mengembalikan pengamalan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pertama-tama, diperlukan langkah tegas untuk memberantas korupsi dan penyelewengan kekuasaan di semua tingkatan. Penegakan hukum harus berjalan dengan adil dan tanpa pandang bulu. Pejabat yang terbukti melakukan tindakan melanggar hukum harus diberikan sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selain itu, pendidikan nilai-nilai Pancasila perlu diperkuat di semua jenjang pendidikan. Generasi muda sebagai penerus bangsa harus dibekali dengan pemahaman yang mendalam tentang Pancasila sebagai landasan moral dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembentukan karakter yang kuat dan berintegritas harus menjadi fokus utama pendidikan di Indonesia.
Selanjutnya, partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan terhadap jalannya Pemilu 2024 sangat penting. Masyarakat harus terlibat secara aktif dalam memilih pemimpin yang memiliki integritas, kompeten, dan berkomitmen untuk menjalankan amanah Pancasila.
Upaya serius untuk membangun kepercayaan dan solidaritas antara berbagai elemen masyarakat harus dilakukan. Selain itu, media massa juga memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat dan membawa informasi yang objektif.Â
Media harus bertanggung jawab dalam menyampaikan berita yang akurat dan mengedepankan kepentingan publik. Konten yang berpotensi memecah belah masyarakat, hoaks, dan ujaran kebencian harus dihindari.
Pemilu 2024 menjadi momentum penting untuk memperbaiki kondisi bangsa kita. Partisipasi aktif dalam pemilihan, baik sebagai pemilih maupun calon pemimpin, adalah kewajiban kita sebagai warga negara. Kita harus memilih pemimpin yang memiliki integritas, komitmen untuk melaksanakan Pancasila, dan mampu membawa perubahan yang positif bagi bangsa ini.
Dalam menghadapi Pemilu 2024, kita harus menghilangkan ego sektoral dan memprioritaskan kepentingan bersama. Pergulatan politik tidak boleh mengorbankan nilai-nilai Pancasila. Bersama-sama, kita harus menjaga dan memperkuat pengamalan Pancasila sebagai dasar negara yang mempersatukan kita sebagai bangsa yang berbhineka tunggal ika.
Dalam hal ini, peran pemimpin politik sangatlah penting. Mereka harus menjadi teladan yang baik dan berkomitmen untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pemimpin yang jujur, adil, dan berintegritas akan mampu membangun kepercayaan publik dan memimpin bangsa ini ke arah yang lebih baik.
Pemilu 2024 bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kuat untuk masa depan bangsa. Dengan memperbaiki kondisi politik dan memegang teguh nilai-nilai Pancasila, kita dapat menggapai cita-cita bersama. Mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat.
Mari kita semua berkomitmen untuk memperbaiki dan mengembalikan kesaktian Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari. Melalui kerja sama dan komitmen bersama, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik untuk bangsa ini.
Masyarakat harus berpartisipasi secara luber dan jurdil pada pemilu 2024. Termasuk di dalamnya menolak politik yang tidak sehat, politik uang, politik sara, dan mengedepankan kepentingan bangsa. Bila masyarakat bersatu memilih peminpin yang benar-benar baik dan kompeten akan menjadi mitigasi awal pencegahan terjadinya penyelewengan.
Mencegah penyelewengan seharusnya dimulai dari kita. Sebab seperti kata Benjamin Franklin "Lebih mudah mencegah kebiasaan buruk daripada menghentikannya." Pastikan kejujuran dimulai dari diri pribadi, keluarga, dan lingkuangan.
Mari kita buktikan bahwa nilai-nilai Pancasila diamalkan pada pemilu 2024. Dimulai dari sekarang.
Selamat hari lahir Pancasila !.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H