Sudah delapan tahun
Sejak aku membaca puisi terakhirku untukmu
Di depan sebuah danau kecil di dekat kampus biru
Tetap saja kau membisu
Kau menatapku sembari menundukkan wajah lugumu
Lalu air matamu pun jatuhÂ
Sudah delapan tahunÂ
Sejak bait -- bait puisiku menjelma menjadi rindu
Dan air matamu menjelma menjadi kesan
Mengantarkan kita pada sebuah tanya: Sejak saat itu,apakah semesta sedang menggores luka padaku dan padamu ?
Yogyakarta , 15 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!