Jawaban :
- M. Mutaqin Billah (Chef Kim)
Agar usaha di bidang jajanan pasar bisa diterima di pasaran, kita perlu menggabungkan inovasi, pemasaran efektif, dan pengelolaan yang baik.Â
Selanjutnya adalahÂ
Pemaparan Narasumber ke 2 dari Pengajar Pendidik Pancasila dan Kewarganegaraan dan Ketua Forum Pengajar Muda Pancasila Indonesia Bapak  Endang Ahmad, M.Pd dengan tema "Bisnis Kuliner dalam Presfektif Keberagaman dan nilai - nilai Pancasila", yang dipandu oleh moderator Bapak Hilman Tsabat, M.Pd.
Bisnis kuliner di Indonesia mencerminkan keberagaman dan nilai-nilai Pancasila. Setiap masakan tradisional menggambarkan keragaman etnis dan budaya, mendukung keadilan sosial dan persatuan.Â
Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa," menekankan penghormatan terhadap keberagaman keyakinan dalam kuliner. Sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," mendorong pelaku kuliner untuk memberdayakan masyarakat lokal. Selain itu, kuliner juga berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi dan keberlanjutan, menciptakan harmoni dalam keragaman budaya Indonesia.Â
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, tidak hanya menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi juga memiliki potensi besar untuk membentuk karakter dan etika profesi, termasuk dalam dunia kuliner. Membangun karakter dan etika profesi kuliner yang berlandaskan lima sila dasar Pancasila dapat menjadi pijakan utama dalam meningkatkan kualitas dan integritas pelaku industri kuliner di Indonesia.Â
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Bisnis Kuliner :
1. Pemilihan bahan baku, Pemilihan bahan baku: Memilih bahan baku lokal yang berkualitas dan segar, serta mendukung petani lokal. 2. Kreativitas : Kreativitas dalam menu: Menggabungkan berbagai bahan lokal menjadi menu yang unik dan menarik.