Â
Materi 2 oleh Nik Nik Nurhasanah, S. Pd.
Judul materi: Implementasi Pembelajaran Teaching factory
Langkah pengembangan TEFA terdiri dari sosialisasi TEFA, pengorganisasian tim TEFA, penguatan kemitraan, pelaksanaan pembelajaran TEFA, evaluasi dan tindak lanjut. proses perencanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan sistem block bulanan/mingguan/harian dengan menghitung jumlah/hari efektif produktif, penentuan sertifikasi yang disesuaikan dengan jabatan yang dipilih untuk skill passport, dan penentuan kelas TEFA (Fase F: XI dan XII, Fase F: XII). TEFA yang akan dibangun harus sesuai dengan unit okupasi. Pembelajaran TEFA di semester 1 dan 2 mencakup pembelajaran TEFA okupasi suatu produk. Semester 3 pembelajaran TEFA PJBL mempelajari manajerial usaha lebih mendalam, banyak melakukan ujicoba sesuai passion dan kreasi masing-masing, pembentukan karakter untuk persiapan PKL, pembentukan karakter berwirausaha, dan digital marketing. Identifikasi kesiapan sumber daya penyelenggaraan TEFA harus disesuaikan dengan jumlah siswa dan jumlah peralatan kerja.Â
Tanya jawab :Â
Rohati, SMK Terpadu Bogor. Apakah dalam 1 unit bisnis missal caf yang terbatas antara ruang, pembeli, dan produksi setiap harinya. Bagaimana SMK 9 Bandung mengatur siswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan unit bisnis?
Nenden, SMKN 3 Bogor. Sudah melaksanakan sistem blok masing-masing umum dank k 2 minggu. Bagaimana cara mengatasi keluhan dari guru yang merasa lelah mendampingi kegiatan TEFA dan harus membelah tugas mengajar? Bagaimana mengatasi keluhan orangtua siswa terkait siswa yang masih harus menjual produk TEFA?
Tanggapan :Â
Rohati, SMK Terpadu Bogor. Menawarkan kesediaan dengan pemutaran jadwal dengan unit lain dan ditanyakan bagian mana yang siswa tersebut belum menguasai.
Nenden, SMKN 3 Bogor. Untuk mengatasi keluhan lelah dari guru, guru kuliner dibagi menjadi 4 pemegang konsentrasi yaitu continental, oriental, pastry&bakery dan pcki. Untuk mengatasi keluhan orangtua, siswa yang produksi di TEFA tidak melakukan penjualan melainkan penjualan dilakukan oleh siswa yang belajar kuliner dengan sistem PO.