Mohon tunggu...
RINA AGUSTINI
RINA AGUSTINI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru SMK Kuliner, berpihak pada murid, mengantarkan murid menjadi lulusan yang dapat berwirausaha, bekerja dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun New Tefa di Era Kurikulum Merdeka Belajar

30 Oktober 2024   22:10 Diperbarui: 30 Oktober 2024   22:11 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2 : Membangun New Tefa di Era Kurikulum Merdeka 

Sambutan dari Kepala KCD Wilayah VII oleh diwakilkan oleh Zaenal Aripin, S. Pd., M. Pd. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berkesinabungan dan berperan tinggi dalam pendidikan. Mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta, tamu, dan narasumber.

Sambutan Kepala Bidang PSMK oleh Drs. Edi Purwanto, M. M. beliau mengucapkan terima kasih kepada peserta, tamu, narasumber dan sponsor. SMK-PK butuh bimbingan dan kolaborasi dari akademisi, industry, lembaga, komunitas, pemerintahan, dan media. Banyaknya kegiatan di SMK belum banyak di ekspos, sehingga informasi tidak sampai kepada khalayak luar. Pemerintah Jabar memiliki program tentang lingkungan yaitu setiap Kamis-Jumat  mengenai penanganan emisi dan tentang zero food waste yaitu gerakan untuk mengurangi sampah.  Konteks utama jika sekolah memiliki jurusan kuliner adalah harus memiliki event dengan tujuan mempublikasikan apa yang dihasilkan dari kegiatan yang diselenggarakan. SMK menjadi penyumbang pengangguran terbesar. Salah satu cara menanggulangi adalah dengan jurusan kuliner menghasilkan anak yang dapat berwirausaha dan membukan lapangan pekerjaan baru. Aktifkan KOKIKITA untuk berkolaborasi terkait berbagai kegiatan bagi para siswa. Adakan event untuk menumbuhkan kreativitas para siswa, Kompakkan kuliner dari berbagai SMK untuk meningkatkan prestasi siswa. Sesuaikan New TEFA dengan konsep yang ada di sekolah. Bagaimana membuat ketertarikan pelanggan dengan promosi sekolah masing-masing. Manfaatkan dan tingkatkan media untuk memperkenalkan kegiatan kuliner di SMK.

Penandatangan MOU antara  PT. Chlorine Digital Media dengan Kombel KOKIKITA serta sambutan oleh Hardyansyah - Direktur PT. Chlorine Digital Media. Semoga kerjasama bisa dapat dilanjutkan antara MGMP dan PT. Chlorine Digital Media. PT. Chlorine Digital Media erperan sebagai media publikasi, promosi, dan pemasaran. Diundang dengan program yang berkaitan dengan manajemen TEFA kuliner. Konten kegiatan dibantu oleh industri media untuk mempublikasikan kegiatan yang ada di SMK. Diharapakan kerja sama untuk event-event berikutnya supaya mendapat perhatian dari pemerintah.

Presentasi LPT Panghegar, Menyediakan kerja sama kepada guru untuk support program MGMP berupa lomba ataupun pelatihan di Kota Bandung.

Gambar 4 : Narasumber 1 Drs. Nanang Yusuf Nurdin, M. Si.
Gambar 4 : Narasumber 1 Drs. Nanang Yusuf Nurdin, M. Si.

Materi 1 oleh Drs. Nanang Yusuf Nurdin, M. Si.

Judul materi: Teaching Factory Sekolah Menengah Kejuruan

TEFA merupakan model pembelajaran yang mimiliki 7 SINTAK. TEFA merupakan model yang menyerupai dan memodifikasi standar kerja industri. Berbasis dunia kerja dan berkonsentrasi kepada siswa. Untuk mencapai murid dengan memiliki kompetensi keahlian dan karakter, SMK harus memiliki: pembelajaran berbasis dunia kerja yang berpusat pada murid. Pendidik reflektif, gemar belajar, berbagi, dan berkolaborasi. Iklim sekolah yang aman, inklusif, menerapkan budaya kerja, dan merayakan kebinekaan. Terapkan budaya kerja di lingkungan sekolah. Kepemimpinan berjiwa wirausaha untuk perbaikan layanan berkelanjutan. Mampu memanfaatkan peluang, berani mengambil resiko. Sekolah boleh mengadakan mata pelajaran pilihan berupa bahasa asing untuk persiapan siswa dapat bekerja di luar negeri. Peningkatan kualitas lulusan melalui penguatan Link and Match. Kurikulum disusun bersama DUDI, termask penguatan aspek soft skill dan karakter sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Pembelajaran Berbasis Project Riil (PBL), TEFA merupakan riil job yaitu kerja nyata bukan simulasi untuk memastikan hard skill disertai dengan soft skill dan karakter. Peran guru/instruktur dari dunia kerja, memastikan pembelajaran yang terjadi di kelas sesuai dengan perkembangan teknologi di DUDI. Praktik Kerja Lapangan, memberikan siswa pengalaman terjun langsung ke dunia kerja. Seluruh guru mata pelajaran menjadi pembimbing, dengan minimal 1 semester atau 16 minggu efektif. Sertifikat kompetensi, memberikan siswa keahlian terstandar yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Anak tidak hanya dibekali ijazah saja tapi juga sertifikat. Pelatihan/magang guru. Riset terapan mendukung TEFA, berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan skateholders lain dalam mengembangkan TEFA. Komitmen serapan lulusan, memberikan siswa pelulang kebekerjaan dengan kerjasama yang kuat dengan DUDI. Goals SMK TEFA: Sinkronisasi CP. Kurikulum disusun bersama DUDI, industry terlibat dalam kurikulum sekolah dan dokumen pembelajaran TEFA yang ingin dikembangkan, termasuk pengkondisian fasilitas supaya mirip dengan dunia kerja. TEFA dikerjakan oleh siswa, UP dapat dikerjakan oleh guru atau alumni. Pembelajaran Berbasis Project Riil. Menghasilkan produ barang.jasa yang dapat manfaatkan /digunakan oleh pasar/dunia kerja. Menghasilkan siswa yang kompeten. Ciri-ciri TEFA adalah harus ada kontribusi industry, riil job, yakin dikerjakan oleh anak, memiliki nilai jual, berkelanjutan. Berkelanjutan dibagi menjadi dua bagian yaitu by order dan non order. Kedua bagian itu ditentukan melalui riset pasar apa yang sebetulnya dibutuhkan oleh lingkungan sekitar. Jadwal TEFA harus di blok agar tidak mengganggu pelajaran umum. Merujuk dasar hukum PP No. 41/2015 tentang Pengembangan Sumber Daya Industri Pasal 6 ayat (1) yang berbunyi penyelenggaraan pendidikan vokasi industry berbasis kompetensi harus dilemngkapi dengan LSP, "pabrik sekolah", dan TUK. TEFA merupakan pabrik sekolah menyerupai industry. TEFA memiliki manfaat untuk: meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai standar proses produksi di dunia kerja. Meningkatkan kompetensi lulusan SMK. Meningkatkan kemandirian sekolah. TEFA bukan untuk mencari profit. Memperkuat kemitraan antara SMK dan dunia kerja. Menyediakan alternative tempat PKL siswa SMK Menyediakan alternative pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap barang dan/atau layanan jasa. Terdapat 3 kategori TEFA yaitu: TEFA berbasis pemenuhan kompetensi siswa memiliki pencap[aian item fokus pada kommpetensi hard skill dan soft skill peserta didik, kualitas produk terstandar dunia kerja, propduk berdasarkan kebutuhan sekolah, produk digunakan internal sekolah, kapasitas produk terbatas.  TEFA berbasis kebutuhan mesyarakat memiliki pencapaian item dengan tambahan produksi berdasarkan pesanan pelanggan, produksi digunakan masyarakat, administrasi mencakup pencatatan transaksi keuangan. Tefa berbasis kemitraan dengan dunia kerja memiliki pencapaian item dengan tambahan produksi bersama mitra dunia kerja dan produksi massal. Lakukan sosialisasi TEFA dengan melibatkan semua unsur sekolah dan pihak eksternal. Hindari presepsi bahwa TEFA milik diri sendiri pengelola. Bentuk tim TEFA dengan melibatkan waka kurikulum, humas, sarpras, unsur program kerja, dan perwakilan dunia kerja. Tugas tim TEFA. Diawali dengan analisis SWOT menyusun perencanaan, memperkuat kolaborasi antarguru mata pelajaran, memperkuat kemitraan dengan dunia kerja dan lembaga pendidikan lain, mengembangkan promosi, mengnendalikan implementasi, mengevaluasi dan melaksanakan perbaikan. Adakan epnguatan kemitraan dengan memperhatikan bidang usaha, klasifikasi usaha, dan mitra kerja yang dapat berkontribusi sebesar-besarnya.

Sintak 1 TEFA: identifikasi produk yang dilakukan oleh siswa.

Sintas 2 TEFA: analisis cakupan kompetensi (analisis uraian pekerjaan, analisis kesesuaian KD/CP.)

Sintak 3 TEFA: perancangan produk. Gambar kerja, prototype, kebutuhan alat dan bahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun