Mohon tunggu...
Rina Natalia
Rina Natalia Mohon Tunggu... Freelancer - -corin-

i juz an ex. Accountant with big luv on Writing and Singing. enjoy being a Marketing in the recent years 😉

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Langkawi, Saya Terpesona dan Bakal Balik Lagi (Part 3)

25 April 2018   10:05 Diperbarui: 26 April 2018   09:35 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami masuk ke dalam supermarket mall ini, langsung ambil trolley. Dan benar saja aneka cokelat ada disitu, mayoritas cokelat impor ya dengan berbagai harga promo juga. Benar-benar bikin pengen mborong semua deh kalau nggak ingat budget hahaha...Saya sendiri memang prefer cokelat impor ya, karena cokelat lokal Malaysia mayoritas manis dengan rasa buah-buah yang saya kurang cocok.

Saya dan teman saya cukup lama berada di dalam sini, memilih-milih dan belanja. Tidak hanya cokelat, tapi kami juga beli snack, magnet kulkas lucu dan unik, dan bahkan teman saya beli keperluan dapur seperti sendok dan pisau. Ada juga aneka tas dan koper bagus-bagus, tapi kami nggak beli. Kami habis lumayan banyak RM juga belanja disini, tapi benar-benar puas :D

Selesai belanja di HIG Mall ini, saya dan teman saya berniat makan malam dan kami minta rekomendasi dari Mr. Zainol. Setelah discuss sejenak, kami akhirnya dibawa ke resto kecil masih di daerah Kuah yang menjual aneka seafood. Saya dan teman saya pesan ikan bakar dengan bumbu 3 rasa, sayur, nasi dan teh. Makanan disini lumayan enak, total kami habis RM 57 all in.

Dari sini kami akhirnya kembali ke Destini Akef Villa, hotel tempat kami menginap. Saya dan teman saya menyelesaikan payment rent car di lobby hotel dengan Mr. Zainol. Total perjalanan kami seharian itu 12 jam, dan Mr. Zainol memberi kami discount  gratis 2 jam, masih dikasih discout dikit lagi. Aslii...baik banget dia, nggak matre! Mr. Zainol juga menanyakan flight kami jam berapa besok dari Langkawi ke Kuala Lumpur dan menawarkan untuk menjemput kami di hotel jika mau. Saya dan teman saya tentu saja mau, daripada kami repot-repot cari taxi :p

Di kamar hotel, seperti kemarin saya dan teman saya mandi, menghitung expenses seharian, sambil ngobrol-ngobrol sekaligus beres-beres dan packing supaya besok kami tinggal check out saja. Saya dan teman saya tidur sudah lewat tengah malam di hari ke-2 sekaligus hari terakhir kami di Langkawi. Really Thanks GOD, again :) Flight kami besok jam 11.30, dan Mr. Zainol akan menjemput kami jam 9.30 di hotel. Menurutnya berangkat jam segitu lebih dari cukup, karena bandaranya tidak terlalu jauh dan  tidak terlalu ribet.

*****

Jumat, 16 Maret 2018 saya dan teman saya masih punya cukup waktu sampai kami dijemput oleh Mr. Zainol menuju Bandara Langkawi. Kami masih sempat menikmati breakfast di hotel, beres-beres lagi memastikan tidak ada yang tertinggal di kamar, sampai akhirnya kami benar-benar check out. 

Oh ya, ketentuan pemerintah Malaysia per tahun 2017, ada Pajak Wisatawan sebesar RM 10 per malam per kamar. Tapi ternyata di hotel ini saya dan teman saya sama sekali tidak dicharge pajak tersebut oleh resepsionis hotel. Belakangan saya baru tahu dari teman, katanya sih di Langkawi karena pulau bebas pajak, jadi memang tidak dicharge pajak tersebut. Hehehe...good deh :D

Mr. Zainol cukup on time menjemput saya dan teman saya di hotel. Perjalanan kami cukup lancar, kami turun di depan Bandara Langkawi di Terminal Keberangkatan yang tampak sedang ada project renovasi. Ketika saya dan teman saya tanya berapa tarif taxinya, Mr. Zainol tertawa seraya berkata, "Ten ringgit saja". 

Wow, RM 10 itu artinya separuh dari tarif seharusnya! Kami membayar seraya mengucapkan banyak terima kasih kepada Mr. Zainol yang sangat baik itu. Dia memberi saya dan teman saya masing-masing 1 lembar kartu namanya. "Thank you so much selama kami di Langkawi, Sir. We will recommend you to our friends," kata saya dan teman saya bergantian. Mr. Zainol tersenyum lebar seraya kami berjabat tangan, kami berpisah disitu.

Saya dan teman saya masuk lalu menuju ke loket Air Asia. Suasana cukup ramai di dalam, tapi kami bisa self check in, dan walaupun antre tapi cukup teratur. Selanjutnya saya dan teman saya menuju ke ruang tunggu. Ruang tunggu Bandara Langkawi ini lagi-lagi saya bilang mirip juga dengan ruang tunggu Bandara Abd. Saleh, Malang hehehe... Saya dan teman saya masih punya waktu 1 jam lebih sebenarnya, masih ingin jalan-jalan dulu tapi petugas tidak mengijinkan. Jadi ya sudahlah...kami cuma sempat ke toilet lalu lanjut duduk manis deh sambil memanfaatkan free wifi bandara :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun