Mohon tunggu...
Rina Mariana
Rina Mariana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Media Profesional

Hi, Saya Rina Mariana. Seorang mahasiswi program studi Sastra Inggris di Universitas Negeri Makassar. Hobbi saya membaca karya prosa, khusunya novel.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Poetry: The Fate of Whalien 52

24 Oktober 2022   19:46 Diperbarui: 24 Oktober 2022   19:53 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poetry: The Fate of Whalien 52

My greeting was never answered
No matter how loud I scream, no one can hear
Because I sing in the middle of a silent ocean
Where loneliness is my friend

Singing alone like this
Where the world will never know
How sad i am
How does my wound hurt

Never ending
This loneliness will have no end
I'm a lonely whale
Where friendship is impossible

Terjemahan

Puisi: Nasib Whalien 52

Sapaanku tak pernah terbalaskan
Tidak peduli betapa keras diriku berteriak, tak ada yang dapat mendengar
Karena aku bernyanyi di tengah lautan yang sunyi
Dimana kesepian menjadi temanku

Bernyanyi sendirian seperti ini
Dimana dunia tidak akan pernah tahu
Bagaimana sedihnya aku

Bagaimana sakitnya lukaku

Tak pernah berakhir
Kesepian ini tidak akan ada akhirnya
Aku seekor paus kesepian
dimana berteman adalah hal yang mustahil

Puisi ini menceritakan mengenai seekor paus yang dinobatkan sebagai paus paling kesepian di dunia. Paus ini diberi nama Whalien 52 karena frekuensi yang sangat tidak biasa yaitu 52 Hz. Ia menjelajah samudera terdalam di dunia mencari jodoh, tetapi ia tidak dapat menemukannya karena tidak ada paus lain yang mampu memahami bahwa itu adalah panggilan 52 Hertz. Paus ini menyanyi dan mengembara seorang diri tanpa pasangan. Dalam puisi ini, digambarkan paus yang kesepian, dimana panggilannya tidak dapat terdengar oleh paus lainnya karena frekuensinya yang berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun