Apa yang terlintas di benak Anda, ketika mendengar kata “Mediterania”? Mungkin yang terlintas adalah bangunan dengan arsitektur yang unik dan pemandangan yang indah. Mediterania merupakan wilayah pesisir Laut Tengah yang berada di antara Benua Eropa, Asia, dan Afrika. Namun, beberapa waktu terakhir Mediterania dikenal dengan konsep dietnya. Bahkan, Diet Mediterania diklaim sebagai salah satu diet terbaik di dunia karena tidak hanya mampu mengurangi berat badan, tetapi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Diet ini tidak hanya fokus pada pembatasan konsumsi terhadap suatu makanan, namun lebih menekankan pada perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup yang dimaksud adalah membiasakan diri untuk memperbanyak jumlah konsumsi bahan makanan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, tanpa adanya pantangan makanan. Berikut ini hal yang perlu diperhatikan saat menjalani Diet Mediterania :
Memperbanyak Makanan Nabati
Olahan makanan daerah Mediterania memang bervariasi, namun lebih banyak penggunaan bahan makanan nabati, seperti buah dan sayur. Dalam mengolah sayuran, biasanya penduduk wilayah Mediterania menggunakan minyak zaitun. Selain citarasa yang lebih baik dibanding menggunakan minyak kelapa atau minyak sawit, minyak zaitun tidak mengandung lemak jenuh. Dengan memperbanyak makanan nabati dan menghindari konsumsi lemak jenuh, diet ini mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Alternatif Konsumsi Biji-bijian Utuh
Dalam diet ini, mengganti produk olahan dengan biji-bijian utuh sangatlah penting. Selain lebih kaya nutrisi, biji-bijian utuh juga mengandung serat lebih tinggi dibanding produk olahan seperti roti dan mi. Serat yang terkandung di dalamnya menyebabkan seseorang merasa kenyang lebih lama, karena dicerna perlahan oleh tubuh kita. Dengan demikian, kadar gula dalam darah menjadi lebih stabil. Biji-bijian utuh dikenal ampuh untuk menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker.
Memperhatikan Asupan Protein
Tidak ada pantangan konsumsi protein hewani atau nabati pada diet ini. Namun, alangkah baiknya apabila menghindari konsumsi protein hewani olahan seperti sosis, ham, dan daging kalengan.
Penduduk Mediterania terbiasa untuk mengkonsumsi lebih banyak kacang-kacangan, ikan dan daging ayam dibanding daging merah.
Mereka juga terbiasa untuk mengolahnya dengan cara yang lebih sehat dengan dipanggang, dikukus, atau direbus. Dengan teknik pengolahan tersebut, protein yang terkandung di dalam makanan tidak rusak dan lebih bermanfaat bagi tubuh.
Tidak Mengabaikan Sarapan
Penduduk Mediterania juga tidak pernah melewatkan sarapan pagi. Melewatkan sarapan akan memperlambat metabolisme tubuh dan menurunkan kadar gula dalam darah, sehingga keinginan untuk makan pada siang hari menjadi besar dan berakibat pada kenaikan berat badan. Menu sarapan harus mengandung biji-bijian utuh, buah dan sayur.
Memilih Minuman dengan Tepat
Dalam penerapan diet ini, air putih menjadi minuman utama. Jumlah dan frekuensi konsumsi air putih harus lebih banyak dibanding yang lain. Meminum red wine juga diperbolehkan, hanya saja harus memperhatikan tingkat sensitivitas seseorang terhadap alkohol dan kondisi kesehatannya. Konsumsi kopi dan teh tanpa gula juga disarankan. Hindari minuman kemasan yang banyak mengandung pengawet berupa garam dan gula.
Pada intinya, Diet Mediterania menganjurkan untuk mengkonsumi makanan alami dengan komposisi makanan nabati lebih banyak dibanding makanan hewani.
Tanpa adanya pantangan, maka diet ini lebih mudah dilakukan. Dari segi biaya, diet ini tidak memerlukan biaya banyak, karena makanan alami lebih murah dan mudah didapatkan dibanding dengan makanan olahan. Tak heran, apabila diet ini diklaim sebagai diet terbaik di dunia.
Selain mudah dilakukan, dan tidak memerlukan banyak biaya, diet ini mampu menjaga berat badan proporsional dan mengurangi risiko penyakit mematikan seperti jantung, diabetes, dan kanker.
Apabila kita memiliki kondisi kesehatan tertentu dan ragu untuk memulai diet, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dengan demikian, kita tidak was-was dan dapat menjalani diet dengan sepenuh hati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI