Penduduk Mediterania juga tidak pernah melewatkan sarapan pagi. Melewatkan sarapan akan memperlambat metabolisme tubuh dan menurunkan kadar gula dalam darah, sehingga keinginan untuk makan pada siang hari menjadi besar dan berakibat pada kenaikan berat badan. Menu sarapan harus mengandung biji-bijian utuh, buah dan sayur.
Memilih Minuman dengan Tepat
Dalam penerapan diet ini, air putih menjadi minuman utama. Jumlah dan frekuensi konsumsi air putih harus lebih banyak dibanding yang lain. Meminum red wine juga diperbolehkan, hanya saja harus memperhatikan tingkat sensitivitas seseorang terhadap alkohol dan kondisi kesehatannya. Konsumsi kopi dan teh tanpa gula juga disarankan. Hindari minuman kemasan yang banyak mengandung pengawet berupa garam dan gula.
Pada intinya, Diet Mediterania menganjurkan untuk mengkonsumi makanan alami dengan komposisi makanan nabati lebih banyak dibanding makanan hewani.Â
Tanpa adanya pantangan, maka diet ini lebih mudah dilakukan. Dari segi biaya, diet ini tidak memerlukan biaya banyak, karena makanan alami lebih murah dan mudah didapatkan dibanding dengan makanan olahan. Tak heran, apabila diet ini diklaim sebagai diet terbaik di dunia.Â
Selain mudah dilakukan, dan tidak memerlukan banyak biaya, diet ini mampu menjaga berat badan proporsional dan mengurangi risiko penyakit mematikan seperti jantung, diabetes, dan kanker.
Apabila kita memiliki kondisi kesehatan tertentu dan ragu untuk memulai diet, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dengan demikian, kita tidak was-was dan dapat menjalani diet dengan sepenuh hati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI