Mohon tunggu...
Rina Hidayah
Rina Hidayah Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA

Teacher, mom of two

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kurangi Buang Sampah Ke TPA karena Inilah Dampaknya!

5 September 2019   22:05 Diperbarui: 7 September 2019   09:35 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari pixabay.com

Itulah di antara kerugian-kerugian yang dialami jika kita tidak mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA. Masihkah kita akan terus menambah jumlah sampah yang kita buang ke TPA? Lalu bagaimana solusi untuk mengatasi semua ini? 

Ada beragam cara agar kita bisa mengurangi, terlebih lagi bisa menghindari kebiasaan membuang sampah  ke TPA yaitu dengan 3R yaitu 

Reduce atau mengurangi penggunaan barang-barang yang berpotensi sampah misalnya plastik dalam setiap kegiatan. 

eco-friendly-ecology-concept-recycle-450w-686955586-5d71225d097f3666474419d2.jpg
eco-friendly-ecology-concept-recycle-450w-686955586-5d71225d097f3666474419d2.jpg
Reuse, menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa dipakai ulang, jangan membuangnya begitu saja.

Recycle,mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang lain yang berguna, ini bisa dilakukan dengan mengumpulkannya kepada para pengepul plastik atau barang bekas untuk selanjutnya di bawa ke pabrik dan di daur ulang.

Selain reuse, reduce dan recycle, adalah mengolah sampah organik. Sampah atau sisa organik dari dapur seperti kulit buah, sayur dan sisa-sisa makanan menjadi kompos yang sangat berguna untuk mengembalikan kesuburan dan memperbaiki tekstur tanah. 

Kegiatan mengompos sisa organik bisa dilakukan dengan berbagai cara atau teknik, misalnya melalui biopori, takakura, gerabah atau kompos cair. Masing masing teknik memiliki kelebihan dan kekurangan. Semua bisa disesuaikan dengan kemampuan dan ketersediaan alat. Tentang macam-macam teknik mengompos ini akan dijelaskan lebih lanjut di artikel berikutnya. 

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun