Mohon tunggu...
Rina Saputri
Rina Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam 45 Kota bekasi

Fakultas Agama Islam program Studi Pendidikan Agama islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iman Islam dan Ihsan

15 April 2021   00:12 Diperbarui: 15 April 2021   00:48 15548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. sholat

3. puasa

4. zakat

5. haji

b. Iman

1) Pengertian Iman 

Menurut bahasa iman berarti tashdiq, yang artinya membenarkan. Menurut istilah, iman merupakan membenarkan Rasulullah SAW berkenaan dengan semua yang disampaikannya dari Allah SWT; pembenaran yang didalamnya mengandung unsur qabul, mahabbah, dan amal. 

Ketika mengartiakan sebuah iman, az Zajjaj berkata, iman merupakan menammpak ketundukkan dan penerimaan terhadap syariat dan apa yang dibwa oleh Nabi Muhammad SAW, serta meyakini dan membenarkannya dengan hati. Siapapun yang memiliki sifat ini, sejatinya ia adalah mukmin yang tidak ada keraguan padanya. 

Kalau iman dalam bentuk pertama, yakni pembenaran dalam hati dan pengucapan dengan lisan, maka tidak akan ada konsep iman makin bertambah dan iman makin berkurang. Akan tetepi, pengertian iman yang kedua ialah amal shaleh, akan terdapat konsep bahwa iman makin bertmbah dengan banyaknya amala shaleh dan ketaatan kepada Allah SWT, sedangkan iman semakin berkurang dengan berkurangnya amal shaleh dan makin bertambahnya kemaksiatan yang diperbuatnya. Sehingga para kaum salaf mengartikan iman yaitu:

Artinya: pengetahuan tentang Tuhan dengan hati, pengakuan dengan lisan dan perbuatan dengan anggota badan.

Syarat bagi pelaku rukun islam, didalam hatinya harus terdapat iman terlebih dahulu. Bila tidak ada iman, maka akan sia-sia perbuatannya, jadi sebelum melakukan rukun islam, seseorang harus memenuhi rukun iman terlebih dahulu. Dengan kata lain, orang yang mukmin mesti muslim, namun orang yang muslim belum tentu mukmin. Bahkan al juwaini juga mengatakan bahwasannya iman pasti islam, tetapi islam tidak mesti iman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun