Tetap yakin dan berserah, akhirnya jalan keluar itu terbuka. Meskipun akhirnya uang tersebut bukan dari hasil jualan tetapi tiba-tiba ada chat masuk, orang mengembalikan uang. Keajaiban dari keyakinan dan kesabaran.
Pemikiran-pemikiran sadar kaya seperti ini memang harus di-install dalam hardware otak yang sudah kita miliki sebagai anugerah dari Tuhan. Itulah mengapa ada pepatah otaknya sama, waktunya sama, tetapi kenapa nasibnya beda. Tetapi sebagaimana software, aplikasi tambahan ini harus update.
Dulu saya pernah beranggapan bahwa buku motivasi, seminar pengembangan diri, dan hal semacamnya adalah sama saja. Karena perubahan itu dari diri sendiri. Ya, karena perubahan itu dari diri sendiri makanya wawasan harus dikembangkan, pikiran harus dibuka seluas-luasnya agar kita sebagai manusia bertumbuh dan berdaya. Khususnya saya sebagai perempuan, ibu rumah tangga.
Mungkin bagi ibu saya, membeli perhiasan emas adalah pilihan karena sepengetahuan beliau perhiasan emas bisa dijual kembali atau digadaikan ketika darurat. Sekarang, investasi emas berkembang menjadi tabungan emas. Karena ilmu itu berkembang sesuai zaman. Bagaimana kalau tidak update? Ya, tahunya emas bisa menjadi dana darurat dengan sebatas membeli perhiasan.
Nah, semangat Tariq bagi saya pribadi, ketika sudah memutuskan menjadi ibu rumah tangga sadar kaya, yang ada pilihannya adalah terus maju. Saya tidak boleh tolah-toleh ke belakang kecuali saat evaluasi. Karena bagi ibu rumah tangga biasanya kebanyakan drama, seandainya begini begitu... itulah mengapa ada tulisan saya Bagaimana Seharusnya Ibu Rumah Tangga Berdamai dengan Nasib?
Jadi, setuju ga nih Kompasianer dengan quote kita adalah apa yang kita yakini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H