Mohon tunggu...
Rina Darma
Rina Darma Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Happy Gardening || Happy Reading || Happy Writing || Happy Knitting^^

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kesadaran Kaya bagi Ibu Rumah Tangga

2 Januari 2024   05:22 Diperbarui: 11 Januari 2024   15:12 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sadar Kaya (Dokumentasi pribadi)

Prosperity consciousness atau kesadaran kaya merupakan istilah yang baru buat aku. Sebelumnya, aku mengenal mindfullness atau kesadaran penuh. Lebih awal lagi aku hanya familiar dengan "kesadaran dimulai dari diri sendiri" untuk sebuah jargon-jargon seperti membuang sampah tidak sembarangan.

Kembali ke istilah prosperity consciousness atau kesadaran kaya ini aku ketahui dari buku "Sadar Kaya" karya Mardigu Wowiek. Aku belum lama menyelesaikan bukunya. Buku yang ternyata telah diterbitkan pertama kali tahun 2015 oleh Transmedia. Berarti delapan tahun aku ketinggalan istilah ini. Namun, ada pepatah klasik saat sekolah dasar dulu, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Buat yang terbiasa membaca buku atau menyimak konten-konten motivasi atau pengembangan diri, kalimat berikut bakal terdengar biasa karena terlalu sering digunakan atau dikutip. Kemampuan otak setiap manusia (pada dasarnya) sama atau tidak berbeda jauh, pastinya setiap manusia memiliki otak tetapi kenapa nasibnya beda?

Kalian, sama seperti aku sebelumnya, jika berpikir ini sudah takdir. Apa yang kita alami, apa yang kita capai sudah digaristangankan. Bahkan, dalam Islam takdir seseorang sudah ditulis saat empat bulan dalam kandungan ibunya. Menyerahkan kepada takdir inilah yang disebut Bossman Mardigu sebagai batu sandungan pertama.

Belief System

Belief System atau sistem keyakinan tertanam di sub-conscious atau alam bawah sadar. Aku jadi penasaran mengulik tentang takdir atau nasib yang sering jadi justifikasi atas kegagalan ini.

Dalam Islam percaya kepada qodo dan qodar merupakan Rukun Iman yang ke-enam atau terakhir. Qada adalah ketentuan Allah yang bersifat untuk semua makhluk. Sedangkan qadar artinya lebih spesifik yang terjadinya dapat didasarkan pada ikhtiar dan doa seseorang.

Qadar sama artinya dengan takdir. Takdir sendiri ada dua yaitu tidak dapat diubah oleh siapapun (mubram) contohnya setiap makhluk pasti mati. Kemudian, takdir yang masih bisa diubah melalui usaha manusia (muallaq) misalnya anak dari keluarga penghasilan rendah bisa lulus perguruan tinggi.

Hal ini dipertegas dalam Al quran Surat Ar-Radu ayat 11, yang artinya "...Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri...". 

Artinya menjadi sukses atau tidak sukses, kaya atau miskin, lulus atau tidak lulus ujian bisa diikhtiarkan. Walaupun kembali lagi hasil akhir Allah yang menetapkan. Setiap ikhtiar akan selalu beriringan dengan doa. Doa itu pasti dikabulkan, hanya saja, bisa dikabulkan seketika itu juga sesuai yang dibutuhkan, ditangguhkan sesuai waktu yang tepat, atau diganti oleh Allah dengan apa yang lebih kita butuhkan.

Kembali kepada masalah otak, otak dianalogikan sebagai hardware dan prosperity consciousness sebagai software yang artinya harus di-install. Karena software ini letaknya di sub-conscious atau alam bawah sadar maka untuk mengubahnya perlu tindakan khusus. Sebab, kerja otak kita 88% dikuasai oleh alam bawah sadar sementara informasi yang diterima oleh otak conscious hanya sebesar 12% yang akan menjadi tindakan.

Sadar Kaya Ibu Rumah Tangga

Lalu sadar kaya ibu rumah tangga itu seperti apa?

Ibu rumah tangga menurut aku berperan sebagai menteri keuangan keluarga. Sehingga sangat penting menanamkan sadar kaya ini. Jika alam bawah sadar sudah tertanam kesadaran tersebut, maka 88% akan berwujud tindakan.

Mindset-mindset itu misalnya mengimplementasikan membeli karena butuh bukan karena ingin, tidak ikut ibu-ibu lain yang menyicil cookware harga jutaan sementara kita tidak butuh sedangkan kebutuhan mereka mungkin beda karena usaha kuliner yang butuh alat penunjang mumpuni, menjual barang tidak terpakai yang masih layak, mengembangkan ketrampilan produktif misalnya menjahit, dan lain sebagainya.

Mindset ibu rumah tangga sadar kaya lainnya menurut aku juga diuji saat membutuhkan uang. Apakah langsung berpikir mencari pinjaman atau berusaha produktif seperti menjual apa yang bisa dijual atau memanfaatkan ketrampilan yang kita miliki untuk menghasilkan. 

"...cara otak bekerja adalah pilihan. Jadi, bagaimana Anda bisa memprogram otak Anda untuk menjadi orang kaya, Anda-lah yang menentukan. Artinya, kaya itu pilihan." (Sadar Kaya halaman 1)

Jadi, kembali lagi nasib itu pemberian Tuhan atau buatan manusia? Berbagi di kolom komentar ya, Kompasianer?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun