Mohon tunggu...
Rina Darma
Rina Darma Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Happy Gardening || Happy Reading || Happy Writing || Happy Knitting^^

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kesadaran Kaya bagi Ibu Rumah Tangga

2 Januari 2024   05:22 Diperbarui: 11 Januari 2024   15:12 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sadar Kaya (Dokumentasi pribadi)

Kembali kepada masalah otak, otak dianalogikan sebagai hardware dan prosperity consciousness sebagai software yang artinya harus di-install. Karena software ini letaknya di sub-conscious atau alam bawah sadar maka untuk mengubahnya perlu tindakan khusus. Sebab, kerja otak kita 88% dikuasai oleh alam bawah sadar sementara informasi yang diterima oleh otak conscious hanya sebesar 12% yang akan menjadi tindakan.

Sadar Kaya Ibu Rumah Tangga

Lalu sadar kaya ibu rumah tangga itu seperti apa?

Ibu rumah tangga menurut aku berperan sebagai menteri keuangan keluarga. Sehingga sangat penting menanamkan sadar kaya ini. Jika alam bawah sadar sudah tertanam kesadaran tersebut, maka 88% akan berwujud tindakan.

Mindset-mindset itu misalnya mengimplementasikan membeli karena butuh bukan karena ingin, tidak ikut ibu-ibu lain yang menyicil cookware harga jutaan sementara kita tidak butuh sedangkan kebutuhan mereka mungkin beda karena usaha kuliner yang butuh alat penunjang mumpuni, menjual barang tidak terpakai yang masih layak, mengembangkan ketrampilan produktif misalnya menjahit, dan lain sebagainya.

Mindset ibu rumah tangga sadar kaya lainnya menurut aku juga diuji saat membutuhkan uang. Apakah langsung berpikir mencari pinjaman atau berusaha produktif seperti menjual apa yang bisa dijual atau memanfaatkan ketrampilan yang kita miliki untuk menghasilkan. 

"...cara otak bekerja adalah pilihan. Jadi, bagaimana Anda bisa memprogram otak Anda untuk menjadi orang kaya, Anda-lah yang menentukan. Artinya, kaya itu pilihan." (Sadar Kaya halaman 1)

Jadi, kembali lagi nasib itu pemberian Tuhan atau buatan manusia? Berbagi di kolom komentar ya, Kompasianer?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun