Modal utamaku terjun menjadi pelaku usaha adalah kecintaan pada merajut. Seperti kata Bu Septi Peni Wulandari pendiri komunitas Ibu Profesional, mulai saja dulu, sempurnakan kemudian.
Dalam perjalanannya tentu tidaklah mulus. Banyak tantangan dan masalah yang tiba-tiba muncul di luar prediksi. Pandemi Covid-19 mengharuskan setiap pelaku usaha harus beradaptasi tak lagi ada kesempatan mitigasi. Mau tak mau harus menyesuaikan dengan digitalisasi yang hampir semuanya serba online.
Sebagai emak-emak yang masih mengalami era surat-menyurat, mengenal HP dari mulai monokrom, polyphonic, blackberry, dan boooom masuklah android, mau tak mau aku harus mengimbangi kecepatan generasi Z. Tidak boleh beralasan.
Pak Sandiaga Uno pernah berkata, entrepreneur bukanlah profesi tapi mindset. Sebagaimana pelaku bisnis Bu Indari Astuti mengatakan kalau kita berpikir kita kalah ya sudah pasti kalah. Karena kunci kesuksesan berawal dari mindset.Â
Dalam rangka terus meng-upgrade diri, aku kembali berjodoh dengan JNE. Ekspedisi yang kini berumur 31 tahun tersebut sangat mendukung membawa pelaku UMKM Indonesia maju.
Webinar pertama yang aku ikuti adalah "Trend Usaha dengan Digital Marketing". Webinar ini diselenggarakan bulan April 2021 dipandu Kak Khairul Tan. Narasumbernya pakar selling Kang Dewa Eka Prayoga. Dari situ aku belajar bahwa kita sebagai pelaku usaha harus bisa memanfaatkan media sosial. Bagaimana harus mempromosikan dan media sosial apa yang sedang trend.
Selain webinar yang berkelanjutan dengan tema-tema memikat, cara JNE mempromosikan UMKM cukup menarik yaitu secara rutin mengadakan Giveaway di media sosial, yang mana salah satu persyaratannya harus mengikuti semua akun sponsor. Sponsor tersebut merupakan para pelaku usaha.
Selain yang disebutkan di atas program cashback yang diberikan JNE sangat bermanfaat. Saat awal pandemi akhirnya aku membuka toko di salah satu e-commerce. Sudah pasti aku mengaktifkan fitur pengiriman melalui JNE. Kerjasama yang dilakukan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir JNE tersebut dengan e-commerce sangat membantu. Untuk pengiriman via JNE penjual tidak harus membayar ongkos kirim atau non tunai. Sehingga kami tak perlu mengeluarkan dana talangan untuk membayar jasa pengiriman di awal. Kami sebagai penjual pun malah mendapatkan cashback dari transaksi yang berlangsung.
Itulah perjalanan sembilan tahunku mengejar impian. Walaupun perjalanannya tidak mudah karena saat menikah dan memiliki anak prioritas pun bergeser.
Bagiku, usaha ini harus bertahan. Caranya dengan mengandangkan impian agar tidak lepas. Impian yang membawa kita tetap pada trek walau jalannya harus berkelok-kelok. Trek yang akhirnya membawa pada sebuah kabar gembira di penghujung 2021. Usahaku masuk menjadi salah satu usaha yang difasilitasi pendaftaran merk gratis oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung.
Terima kasih kawan perjalanan^^