Buk'e demikian aku memanggil ibu yang melahirkanku. Panggilan lazim rata-rata masyarakat Jawa anak kepada indungnya. Dia tidak terlahir dari ekonomi atas. Tapi dia mengangkat anak-anaknya menuju golongan atas. Dia tidak berpendidikan tinggi. Tapi dia melahirkan anak-anak berpendidikan tinggi. Dia rela menderita asal anaknya bisa bersuka cita.
Itulah seorang ibu dan dimanapun ibu.
Buk'e itu terlalu baik menurutku. Bukan karena dia ibuku sendiri jadi aku begitu memujanya. Di kalangan tetangga dan kerabat, ibu dikenal sebagai orang yang enteng tangane (ringan tangan) yang berarti suka menolong. Bukan sekedar membantu karena tradisi ewuh pekewuh atau tidak enakan orang Jawa. Sebab, banyak orang terpaksa membantu karena terjebak rasa tidak "enak" termasuk aku.
Bahkan, dulu aku kerap memprotes ibu. Ada tetangga yang mempunyai track jelek dalam berhutang. Ia kerap nglali (pura-pura lupa) dan tidak membayar pinjaman.Â
Namun, ketika orang itu datang lagi untuk meminjam, ibu tetap membantu. Ketika ada peminta-minta, dengan ikhlas Buk'e akan memberi lebih. Saat ada teman/tamu berkunjung atau menginap, Buk'e akan menjamu dengan sebaik-baiknya.Â
Saat panen, ibu selalu menyisihkan untuk para tetangga, bukan satu dua orang saja. Kalau ada tetangga hajatan atau ada keluarga yang meninggal, ibu rasanya selalu menjadi garda terdepan.
"Sangkan paran, Rin," begitulah selalu katanya kepadaku
Sangkan paran merupakan filosofi Jawa yang secara sederhana bermakna jika kita berbuat baik secara tidak langsung kita akan mendapat pertolongan. Bantuan tersebut tidak selalu datang dari orang yang kita tolong tapi orang lain yang mungkin tidak kita sangka. Sangkan paran itu dampaknya bukan buat pemberi pertolongan saja tapi juga keluarganya.
Ibarat satu benih padi yang menumbuhkan tujuh bulir padi, masing-masing bulir seratus biji. Satu kebaikan atau sedekah diganjar pahala sebesar 700 kali lipat.Â
Jika boleh diibaratkan, satu kebaikan yang ibu lakukan melahirkan ratusan kebaikan lain. Keajaiban sedekah versi ibu tersebut, kami anak-anaknya ikut pula memetik. Rasanya dimanapun aku berada, selalu ada saja menolong.
Sebelum menikah, aku adalah kutu loncat yang terbang dari satu daerah ke daerah lain. Saat jauh dari keluarga itu, sangkan paran ibu membantuku. Dimanapun aku berada, aku selalu mendapat keluarga baru tempat berpulang.Â
Saat di Kalimantan, aku dianggap anak sulung oleh tokoh Dayak setempat. Tempat aku pulang di akhir pekan setelah enam hari di camp. Ketika di Ciamis, aku dipertemukan dengan pasangan suami istri berdarah Sunda tanpa anak kandung.Â
Oleh keduanya, saya dianggap anak sendiri. Hingga saat ini pun, saya rutin mengunjunginya saat Lebaran kecuali tahun ini karena "takut" Corona. Saya percaya semua keberuntungan itu hingga saat ini berkat kebaikan Buk'e.Â
Dari ibu, aku belajar bahwa tidak perlu menunggu kaya untuk berbuat baik. Lagipula ukuran kaya masing-masing orang itu berbeda. Bersedekah pun tidak melulu harus dengan harta tapi dengan kebaikan lain. Seperti tersenyum, mengantarkan orang, membantu membawakan belanjaan, menyingkirkan batu, tidak mempersulit urusan orang, dan sebagainya.
"Setiap kebaikan adalah sedekah." (HR. Bukhari)
Saat ini aku tinggal di kota mengikuti suami. Meski begitu, aku tidak akan melupakan nilai-nilai orang desa yang aku dapat dari ibu. Bertegur sapa dengan tetangga atau istilah dalam Bahasa Jawa-nya srawung, berbagi makanan, membantu jika ada yang membutuhkan, dan sebagainya.
Dan, percaya atau tidak, di Bandung aku pun mendapatkan "pengganti" orang tua. Rumah tempat aku selalu mendapatkan mie instan dengan rawit seperti yang selalu dibuatkan ibu ketika aku baru datang. Rumah jujukan (yang selalu menjadi tujuan) bagi kedua bocahku yang sudah seperti cucu sendiri bagi mereka.
 Itulah sangkan paran, salahsatu cara connecting happines warisan ibu. Satu kebaikan kecil berarti berlipat-lipat kebahagiaan bagi mereka. Mari mulai bersedekah dari yang teringan yaitu tersenyum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H