Mohon tunggu...
Rina Darma
Rina Darma Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Happy Gardening || Happy Reading || Happy Writing || Happy Knitting^^

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bertualang Digital di My Danamon

30 November 2017   23:23 Diperbarui: 30 November 2017   23:41 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sendiri kurang mencari update informasi perusahaan atau perbankan di media sosial ini. Ya, karena instagram sifatnya lebih ke postingan gambar. Jadi mungkin ini bisa jadi media yang lebih menonjolkan visual menarik agar pengunjung penasaran dan berlanjut membaca caption-nya.

Hmmm lanjut keempat, youtube. Kompasianer sering memperhatikan iklan? Ya, sekarang kita sudah masuk ke era lebih dari sekedar selfie atau kamera. Kata lainnya kita butuh gabungan antara visual, audio, dan teks.

Karakter penonton video youtube adalah durasi yang tak terlalu panjang. Netter banyak mengakses youtube ketika butuh tutorial atau how to yang lebih jelas jika dibanding membaca. Video yang terlalu lama akan membuat bosan. Moment event, testimoni bisa masuk melalui saluran ini seperti yang saya temukan di akun Bank Danamon.

Yang kelima atau terakhir adalah LinkedIn PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Fungsi LinkedIn lebih ke CV atau profil sebagai identitas dan memperkenalkan diri ke masyarakat umum. Kesannya tentu saja profesional dan lebih dipercaya saat berjejaring.

Optimalisasi Media Sosial

Usai melakukan digital journey, menurut saya Bank Danamon telah bertransformasi mengikuti era kekinian. Namun, bukan sekedar mengikuti trend. Website dan media sosial ini harus bisa dimaksimalkan dalam melebarkan pasar dan menggaet nasabah. Di antaranya:

  1. Mengoptimalkan manfaat media sosial sesuai dengan fungsi dan karakter pengguna.
  2. Memperhatikan jam posting. Rata-rata orang akan mengakses akun medsos pukul 17.00-22.00. Pembaca twitter kebanyakan mengecek timeline saat pagi, jam istirahat siang, sore, dan setelah jam tujuh malam. Waktu libur lalu lintas medsos juga lebih ramai. Sehingga jam kerja admin medsos harus menyesuaikan atau bisa menggunakan bantuan schedule. Kalau sama-sama 8-4 atau 9-5 ya mungkin peluang terbacanya berkurang.
  3. Menggunakan medsos untuk menggaet follower sebanyak mungkin. Bisa menggunakan kuis, giveaway, kompetisi lain dengan syarat follow. Semakin banyak yang mengikuti bukankah peluang pesan kita sampai ke masyarakat lebih tinggi.
  4. Fast respon. Sekarang keluhan-keluhan kerap juga disampaikan melalui media sosial. Sebab, masyarakat ingin yang praktis dan tidak ribet. Respon yang cepat dan memuaskan sangat diperlukan. Sehingga admin perlu dilatih bagaimana menjawab keluhan dan pertanyaan dengan bijak agar nasabah puas dan tidak terkesan dilempar-lempar.

Finally, semoga melalui digital journeybisa membuat interaksi dengan nasabah semakin cepat dan mudah. Pesan tersampaikan. Lebih efektif dalam transaksi perbankan dengan bantuan teknologi. Dan, semua puas. Saatnya Pegang Kendali.^^

http://event.kompasiana.com/kompasiana/59f82c07ff24052f8c515dc2/yuk-jelajahi-dunia-perbankan-dengan-teknologi-digital-bersama-danamon
http://event.kompasiana.com/kompasiana/59f82c07ff24052f8c515dc2/yuk-jelajahi-dunia-perbankan-dengan-teknologi-digital-bersama-danamon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun