Adapun dalam kesempatan Gelar Karya Presisi ini bapak Susilo Adi Negoro menyampaikan bahwa presisi sebagai paradigma pembelajaran berbasis proyek dimana mengali pengetahuan melalui pengalaman dalam proyek sebagai upaya belajar yang terus menerus. Orientasi presisi bukan hanya product semata tetapi proses. Dimana manusia punya kemampuan kognitif (pengetahuan), kemampuan afektif dimana mengasah kepekaan merasakan kebutuhan orang lain, kemampuan refleksi agar bisa mengelola konsep menjadi bermakna baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Kesemuanya itu harus dapat diimplementasikan.
Presisi mengajak siswa-siswi melakukan aksi serta refleksi sehingga mendapatkan kesuksesan yang memiliki makna. Setiap proses pendampingan yang dilakukan harapannya terus dikembangkan. Proses refleksi ini bukan hanya untuk siswa saja tetapi juga untuk guru dan sekolah sehingga proses kebermaknaan dan kebermanfaatannya itu bisa disebarkan untuk orang lain.
Pada kesempatan Gelar karya Presisi ini bapak Susilo Adi Negoro memberikan hadiah berupa buku dengan judul "Perubahan itu Nyata: Buku Praktik Baik Pendidikan Kontekstual" kepada suster Rosiana Susilo Astuti, CB.
Pada Gelar Presisi ini sekitar 20 stan dimana 1 stan untuk memamerkan 2 karya sehingga terdapat sekitar 40 product. Pameran tersebut diisi dengan berbagai produk dari proyek yang dibuat para siswa baik dari jurusan tata busana maupun tata boga.
- Pengolahan kain perca hingga menghasilkan karya baik baju, tempat HP, tutup gallon, tas, hiasan, dan berbagai pernak-pernik.
- Membuat batik untuk dijadikan dress, bleseer ataupun outer.
- Melakukan daur ulang limbah kertas (Recyclable Paper) menjadi pembatas buku, note book dan hiasan yang lain.
- Pemanfaatan lading sempit dengan membuat hidroponik
- Membuat pelembab dari bunga mawar
- Hand Sanitizer (jari Nawang Sekar)
- Kreasi makanan seperti cookies dari sorgum, Churros Bunga Telang, Kripik Kulit Singkong, Dendeng Jantung Pisang, Dragon Fruit Chips, Intip Echo, Tepung Pisang, Keripik Kaca, pasta Adas, Kopi Kepala Belut, Kopi Biji Alpukat
- Tim Sinematografi yang mendokumentasikan semua kegiatan dari persiapan hingga Gelar Karya Presisi.
Selain stan-stan pameran, dalam Gelar Karya Presisi ini juga dilakukan wawancara dan presentasi secara langsung dari beberapa kelompok yang dipilih secara acak oleh MC. Diantaranya presentasi dari kelompok pembuat tepung pisang yang dinyatakan sebagai presenter paling baik serta mendapat hadiah buku dari ibu Dian sebagai fasilitator presisi.
Sebelum presentasi disajikan hiburan berupa tarian oleh siswi-siswi SMK yaitu Tari Nawung Sekar. Tari ini ditarikan oleh 4 siswi  SMK Pius X Magelang. Bagaimana anak-anak tetap melestarikan warisan tradisi lokal melalui tarian. Istilah dari Nawung Sekar sendiri memiliki arti, yaitu Nawung yang berarti gerakan atau kegiatan dan sekar adalah kembang atau bunga. tarian tersebut termasuk golongan tari klasik gaya Yogyakarta yang menggambarkan tentang gadis cilik yang begitu cantik dan pandai menari, seperti bunga kecil tertiup angin, yang dengan senyum anggunnya, melenggak lenggok mengalun indah, gemulai laksana menata dan mengumpulkan bunga.Â
Dalam Presisi 2022 ini ditampilkan pertunjukan Fashion Show "Zero Waste" dari siswa-siswi tata busana dengan berbagai rancangan koleksi mereka. Tampak siswa dan siswi memperagakan gaun malam dan baju gaya casual yang anak muda sekali. Semua karya ini juga merupakan hasil selama mereka berproses di program presisi 2022 ini.