Mohon tunggu...
Rina Adityana
Rina Adityana Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah SMA Tarakanita 2 Jakarta/ Wakil Kurikulum SMA Tarakanita 2/ Kepala Sekolah SMA Tarakanita 2/ Staf Devisi Pendidikan Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah

Pendidikan menjadi sangat penting bagi perkembangan suatu bangsa. Sebagai pendidik bertanggungjawab atas transfer pengetahuan dan proses pemahaman akan kehidupan. Setiap hari menjadi peristiwa penting dalam kehidupan mejadi goresan sejarah. traveling dan eksplore tempat-tempat baru terutama tempat bersejarah menjadi hal yang sangat menyenangkan guna mendokumentasikan setiap moment setiap saatnya. Meniti karir dari guru Sejarah di SMA, menjadi pendamping ektrakurikuler paduan suara dan teater, pendamping lomba karya tulis ilmiah maupun essay, menjadi guru tata tertib, guru piket, wali kelas, pembina OSIS, wakil kurikulum, hingga menjadi kepala sekolah. Ketika kurikulum berganti dari 2006 menjadi 2013 saya terlibat sebagai tim kurikulum dan ketika kurikulum 2013 harus diterapkan secara full di semua sekolah, saya terlibat sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Ketika kurikulum 2013 harus mengalami perubahan menjadi kurikulum merdeka saya kembali mengikuti perubahan itu dan ikut program kepala sekolah pengerak serta berhasil membawa SMA Tarakanita 2 Jakarta sebagai sekolah pengerak angkatan 2.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengasah Karakter dan Kompetensi Siswa SMK Pius X Magelang melalui Gelar Karya PRESISI

16 November 2022   15:39 Diperbarui: 16 November 2022   18:42 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak Susilo Adi Negoro mengunjungi stan dengan produk Pemanfaatan Kulit Bawang Menjadi Pestisida (Doc. Rina Adityana)

Jika di tingkat SMA ada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) maka di SMK terdapat yang namanya Presisi. Presisi adalah Program Penguatan Karakter Siswa Mandiri melalui Kreasi Seni. Program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini lahir dari pemikiran bahwa seni atau budaya bisa menjadi metode dalam proses pembelajaran sehingga dianggap mampu memecah permasalahan pada pendidikan. Tujuan Presisi yaitu membentuk karakter peserta didik yang mandiri, serta sebagai wahana untuk mendekatkan peserta didik dengan lingkungan di mana ia berada atau pun lingkungan di mana sekolahnya berada. Melalui presisi ini siswa diajak untuk menemukan kearifan lokal dan budaya yang ada di sekitar mereka.

Tinjauan ke stan pameran (Doc. Rina Adityana)
Tinjauan ke stan pameran (Doc. Rina Adityana)

SMK Pius X Magelang merupakan salah satu SMK yang diberi kesempatan untuk menerapkan presisi dalam pembelajaran pada tahun ajaran 2022/2023. Sebagai kegiatan awal rangkaian program presisi ini maka pada Jum'at, 15 Juli 2022 dilakukan pertemuan perdana untuk memberikan informasi pada peserta didik mengenai presisi ini. Setelah memberikan pemahaman maka pada pertemuan selanjutnya siswa-siswi SMK diminta menentukan proyek apa yang akan dilakukan, tetapi terlebih dahulu siswa diberikan kesempatan untuk melakukan tinjauan lingkungan sekitar, baik di sekitar sekolah, di luar sekolah bahkan mereka sampai ke pasar untuk mencari ide proyek mereka.

Sosialisasi Program Presisi untuk siswa SMK Pius X Magelang ( Doc. Rina Adityana)
Sosialisasi Program Presisi untuk siswa SMK Pius X Magelang ( Doc. Rina Adityana)

Presisi merupakan model pembelajaran berbasis proyek, untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pasti bukan merupakan hal baru karena sebagian aktivitas di SMK dilakukan dengan model praktek. Selain itu, sebagai salah satu sekolah dibawah yayasan Tarakanita, SMK Pius X Magelang juga telah menerapkan model pembelajaran berbasis proyek atau yang dikenal dengan PjBL. Ketika terpilih sebagai sekolah yang harus menerapkan program Presisi maka menjadi lebih mudah bagi sekolah untuk mengaplikasikannya.

Setelah melewati proses mengamati, selanjutnya merencanakan proyek, menyusun proposal, dan membuat product. Kegiatan tersebut tidak lepas dari pendampingan guru-guru dari SMK Pius X serta tim dari dinas pendidikan diantaranya adalah Bapak Susilo Adi Negoro sebagai (Koordinator Pendampingan Presisi Nasional) dan Ibu Dina Triastuti  (Pendamping Presisi SMK Pius X).

Bapak Susilo Adi Negoro mengunjungi stan dengan produk Pemanfaatan Kulit Bawang Menjadi Pestisida (Doc. Rina Adityana)
Bapak Susilo Adi Negoro mengunjungi stan dengan produk Pemanfaatan Kulit Bawang Menjadi Pestisida (Doc. Rina Adityana)

Sebagai puncak dari proses siswa yang telah berjalan selama 4 bulan yaitu dari Juli 2022 hingga Oktober 2022, maka pada Senin, 31 Oktober 2022 SMK Pius X mengelar "Gelar Karya Presisi" dimana dalam gelar karya ini berbagai hasil siswa ditampilkan dalam stan-stan pameran.

Kegiatan Gelar Karya Presisi dipandu oleh MC (Thore dan Leocrita kelas X) dan dibuka dengan doa dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya serta mars Yayasan Tarakanita. Selanjutnya adalah pengantar dari Kepala SMK Pius X Magelang, Suster Antari Naning Yulianti, CB serta penguatan dari Suster Rosiana Susilo Astuti, CB selaku kepala kantor wilayah Tarakanita Jawa Tengah.

Sambutan Suster Antari Naning Yulianti, CB, Suster Rosiana Susilo Astuti, CB dan Bapak Susilo Adi Negoro (Doc. Rina Adityana)
Sambutan Suster Antari Naning Yulianti, CB, Suster Rosiana Susilo Astuti, CB dan Bapak Susilo Adi Negoro (Doc. Rina Adityana)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun