Bukan berarti tidak mempercayai kemampuan seorang milenial. Boleh-boleh saja pemuda-pemuda kita muncul sebagai pemimpin baru. Sebagaimana Puyi yang menjadi Kaisar terakhir Cina dari dinasti Qing yang dinobatkan sebagai raja pada usia 2 tahun. Usia yang sangat muda. Kenyataannya Puyi hanya menjadi kaisar boneka ketika itu.
Fakta sejarah juga yang menceritakan bahwa pengalaman dari seorang pemimpin menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan kepemimpinan seseorang. Pada akhirnya faktor keturunan dan Dinasti hanya menjadi jalan untuk menjadi pemimpin, tetapi bukan penentu keberhasilan seorang pemimpin.Â
Suatu saat saya ingin mendengar di republik ini ada anak pemimpin yang menolak ketika diusulkan untuk menjadi pemimpin. Seperti halnya Umar Bin Abdul Aziz yang menangis dan menolak ketika diamanahi tugas sebagai khalifah. Karena sejatinya bersedia menjadi pemimpin itu adalah kesediaan memikul tanggung jawab yang besar terhadap seluruh rakyat yang dipimpinnya, dan itu harus dipertanggung jawabkan. Wallahualam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H