Mohon tunggu...
Dino  Rimantho
Dino Rimantho Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati lingkungan

Penikmat kopi yang simple dan ingin berbagi pengetahuan di bidang lingkungan hidup

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengelolaan Limbah Padat Infeksius dari Tempat Pelayanan Kesehatan: Sebuah Peluang dan Tantangan

15 Juli 2021   12:10 Diperbarui: 16 Juli 2021   05:53 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dengan demikian, autoklaf limbah padat layanan kesehatan dapat meningkatkan efisiensi proses daur ulang karena proses tersebut dapat secara efektif mendisinfeksi limbah yang terkontaminasi. Strategi daur ulang ini dapat mengurangi biaya bahan keselamatan penting untuk perawatan kesehatan selama pandemi. 

Di sisi lain, penggunaan disinfektan, seperti natrium hipoklorit dan alkohol, dapat menonaktifkan virus COVID-19 yang dapat bertahan hingga 9 hari. Oleh karena itu, penggunaan disinfektan dan penyimpanan 9 hari limbah layanan kesehatan di fasilitas penahanan yang sesuai dapat mengurangi penyebaran virus di antara petugas penanganan limbah layanan kesehatan. Sebagai alternatif, limbah kesehatan juga dapat digunakan untuk pembangkit energi. Dalam hal ini, pirolisis dan pembakaran dapat digunakan untuk menghasilkan produk bernilai tambah dari limbah kesehatan selama masa pandemi.

Salah satu produk bernilai tambah dari limbah kesehatan adalah abu insinerator dari pembakaran limbah kesehatan, yang dapat digunakan dalam pembuatan semen. Selain itu, sampah organik dapat digunakan untuk membuat kompos dan produk berharga lainnya, misalnya bioenergi. Mempertimbangkan semua opsi ini, memanfaatkan limbah perawatan kesehatan untuk tujuan yang berharga dan proses monetisasi selama pandemi dapat menambah nilai pasti pada ekonomi sirkular

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun