Rima Evi Yanti (210701026)
Dosen Pengampu: Emma Marsella, S.S, M.Si.
ABSTRAKÂ
Karya sastra tidak lahir dari keadaan yang hampa makna. Ia lahir dari hasil tangan manusia yang di sisi lain berinteraksi dan menyerap banyak hal dari kompleksitas lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini menjelaskan bagaimana sebuah karya sastra memiliki hubungan yang intim dengan alam. Ekologi sastra hadir sebagai jembatan untuk memahami bagaimana alam di tempatkan dalam sebuah karya. Objek penelitian ini adalah cerpen Bumi Kita Rumah Kita karya Ajeng Diva Kusuma Wardani. Metode penelitian ini menggunakan interpretasi dan deskripsi mendekati data-data berupa kutipan kata atau kalimat yang diambil dalam cerpen. Teori ekologi menjelaskan bagaimana manusia dan alam saling mempengaruhi satu sama lain sebagai sebuah ekosistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam cerpen berisi tentang ekologi alam. Ekologi alam berkaitan dengan interaksi manusia dengan alam, sikap peduli manusia dengan alam, dan bagaimana tindakan manusia terhadap alam. Kaca mata ekologi saat membaca sastra diharapkan mampu menjadi salah satu solusi edukatif kepada para pembaca dalam rangka usaha turut menjaga alam.
Kata kunci: Ekologi, cerpen, karya sastra.
ABSTRACT
Literary works are not born from circumstances devoid of meaning. It was born from the hands of humans who on the other hand interact and absorb many things from the complexity of the environment in which they live. This explains how a literary work has an intimate relationship with nature. Literary ecology exists as a bridge to understanding how nature is placed in a work. The object of this research is the short story Bumi Kita Rumah Kita by Ajeng Diva Kusuma Wardani. This research method uses interpretation and description to approach data in the form of quotations of words or sentences taken from short stories. Ecological theory explains how humans and nature influence each other as an ecosystem. The results of the research show that the short story contains natural ecology. Natural ecology is concerned with human interactions with nature, humans' caring attitude towards nature, and how humans act towards nature. It is hoped that ecological glasses when reading literature can be an educational solution for readers in their efforts to help protect nature.Â
Keywords: Ecology, short stories, literary works.
PENDAHULUAN
    Karya sastra tidak lepas dari pengaruh lingkungan tempat karya itu diciptakan. Karya sastra biasanya digunakan sebagai media untuk menyampaikan kritik terkait hal yang kurang baik, seperti kerusakan lingkungan alam. Beberapa tema yang biasa diangkat oleh pengarang, yaitu masalah politik, keagamaan, budaya/adat istiadat, keadaan sosial masyarakat, dan masalah lingkungan alam (Ratnaningsih, 2018). Oleh karena itu, dari pemaparan tersebut diketahui keterkaitan antara lingkungan dengan karya sastra. Dalam sastra lebih dikenal dengan ekologi sastra. Endraswara (2011: 78) yang menyatakan bahwa karya sastra merupakan ekspresi kehidupan manusia yang tak lepas dari akar masyarakatnya. Karya sastra sebagai suatu potret kehidupan yang berisi tentang cerminan kehidupan nyata yang menimbulkan sifat sosial pada diri manusia.
    Ekologi dan sastra saling membutuhkan satu sama lain, antara sastra dengan ekologi atau ekologi dengan sastra. Hal tersebut dikatakan demikian karena sastra memerlukan tema-tema yang beragam seperti masalah lingkungan (ekologi) agar pembaca tidak merasa bosan dengan yang pengarang tulis dalam suatu karyanya. Pengajaran sastra memiliki peran bagi pemupukan kecerdasan siswa dalam semua aspek, termasuk moral. Melalui apresiasi sastra, misalnya kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual siswa dapat dilatih serta dikembangkan. Siswa tidak hanya terlatih untuk membaca saja, tetapi harus mampu mencari makna dan nilai-nilai dalam sebuah karya sastra.Â