Mohon tunggu...
Rima Evi Yanti
Rima Evi Yanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

Menulis &Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan dan Antisipasi Pendidikan Agama Islam di Tengah Arus Globalisasi

16 Desember 2022   03:10 Diperbarui: 16 Desember 2022   03:19 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor yang menyebabkan adanya tantangan di atas dikarenakan longgarnya bimbingan    terhadap    agama dengan mengedepankan perkembangan globalisasi,lingkungan yang  buruk  dengan  kondisi  ini pendidikan  agama  islam  berperan  untuk  adanya  strategi  khusus  untuk mengupayakan pelaksanaan pendidikan  agama  islam  secara  efektif dan efisien.

Problematika PendidikanAgama Islam Di Era Globalisasi

Globalisasi memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan baik dari aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, agama dan pendidikan. Globalisasi   telah   mengubah   kehidupan   sehari-hari   dan   memberikan dampak  bagi  masyarakat  dari  segi  aspek  pendidikan,  globalisasi  telah berpengaruh terhadap pneyelenggaran pendidikan, baik terhadap tujuan, proses hubungan peserta didik dan pendidik, etika, metode maupun yang lainnya. Contoh pengaruh dari segi kurikulumnya, lebih mengarah pada bagaimana hal-hal yang materialistic itu dapat dicapai. Dalam hal ini lebih berfokus  pada   aspek  penguasaan   ilmu   (kognitif)  belaka   ketimbang bagaimana seorang siswa memiliki sikap yang sesuai dengan nilai-nilai islam.

Dijelaskan kebih rinci mengenai problematika pendidikan islam di
sekolah dalam menghadapi era globalisasi,yaitu:
A.  Dalam   bidang   teologi,ada   kecendrungan mengarah pada faham fatalistic.
B.  Dalam bidang akhlak, orientasinya masihpada aspek sopan santun dan belum dipahami sebagai keseluruhan kesatuan manusia beragama.
C.  Dalam bidang ibadah,  diajarkan sebagai kegiatan rutin  agama dan tidak ditekankan sebagai proses pembentukan kepribadian.
D.  Dalam bidang hukum fiqh  cenderung  dipelajari  sebagai  tata  aturan yang  tidak  akan  berubah  sepanjang  masa,  serta  kurang  memahami dinamika dan jiwa hukum islam.
E.  Agama   islam   diajarkan   cenderung   sebagai   dogma   yang  kurang mengembangkan rasionalitas dan kencintaan pada ilmu pengetahuan.
F.  Orientasi  membaca  al-qur'an  masih  cenderung  pada kemampuan membaca teks, belum mengarah pada pemahaman arti dan penggalian makna.

Dalam   menuju   era   globalisasi,   program   pendidikan   harus diperbaharui,   dibangun   kembali   atau   dimoernisasi   sehingga   dapat memenuhi  harapan  dan  fungsi  yang  dipikulkan  kepadanya.  Dengan dihadapi berbagai macam tantangan, pendidikan islam harus melakukan perenungan  dan  penelitian  kembali  apa  yang  harus  diperbuat  untuk mengatasi berbagai problematika tersebut,  seperti menggunakan model- model pendidikan agama islam seperti apa yang perlu ditawarkan di masa depan. Terdapat beberapa problematika pendidikan  agama islam  di  era globalisasi ini diantaranya adabeberapa faktor :

a.   Masalah besar yang dihadapi dunia pendidikan islam adalah dikotomi dalam beberapa aspek yaitu antara ilmu agama dan ilmu umum, antara wahyu  dengan  akal  setara  antara  wahyu  dengan  alam.  Munculnya problem  dikotomi  dengan  segala  perdebatannya  telah  berlangsung sejak lama. Boleh dibilang gejala ini mulai tampak pada masa-masa pertengahan.   Menurut   rahman,   dalam   melukiskan   watak   ilmu
pengetahuan  islam  zaman  pertengahan  menyatakan  bahwa,  muncul persaingan  yang tak   berhenti antara hukum dan   teologi untuk mendapat julukan sebagai mahkota semua ilmu.
b.   Menurut syed alatas menyatakan bahwa, kemampuan untuk mengatasi berbagai permasalahan, mendefinisikan, menganalisis dan selanjutnya mencari jalan keluar/pemecahan masalah tersebut merupakan karakter dan  sesuatu yang    mendasar  kualitas sebagai    intelektual. Ia menambahkan,   ciri   terpenting   yang   membedakan   dengan   non- intelektual adalah tidak adanya kemampuan untuk berfikir dan tidak mampu untuk melihat konsekuensinya.
c.   Persoalan besar  lainnya  yang menjadi penghambat  kemajuan  dunia pendidikan   islam   ialah   rendahnya   semangat   untuk   melakukan penelitian/penyelidikan.

Pendidikan agama islam masih    dan akan terus sanggup menghadapi tantangan arus globalisasi yang terjadi sekarang ini, Karena pendidikan agama islam sendiri sangat berperan penting sebagai filter dan akan  terus  meningkatkan  mutu  dan  efisiensi  pendidikan.  Pendidikan agama  islam  harus  mampu  menguasai  ilmu-ilmu  yang  relevan  dengan perkembangan zaman, yang sejatinya dapat mengukuhkan keimanan dan memotivasi lembaga pendidikan islam untuk membekali peserta didiknya agar nantinyatidak terjerumus dalam arus globalisasi.

Penerapan PendidikanAgama Islam Di Sekolah

Strategi  penerapan  pembelajaran  pendidikan   agama   islam   di sekolah   dapat   dilihat   dari  tiga  tataran   implementasi,  yakni  konsep konseptual, konsep operasional dan konsep institusional. Dalam tataran konseptual,    integrasi    pendidikan   nilai    dapat    diwujudkan   melalui perumusan  visi,  misi,  tujuan  dan  program  sekolah.  Sedangkan  tataran operasional,  strategi  penyampaian  nilai-nilai  di  sekolah  menggunakan strategi eksplisit. Nilai-nilai yang terkandung dalam materi pembelajaran pendidikan  agama  islam  disampaikan  secara jelas,  tegas,  dan  tersurat. Dalam strategi ini, fasilitator kelas langsung meminta kepada siswa untuk membaca,   meniliti,   mengkaji,   nilai-nilai   yang   terintegrasi,   kemudian mendeskripsikan dan menyimpulkan nilai-nilai tersebut. Sementara itu, dalam tataran institusional, strategi pengintegrasian pendidikan nilai di sekolah adalah dengan cara pembentukan institution cultural yang mencerminkan paduan antara nilai dan pembelajaran. Proses pembelajan  pendidikan  agama  islam  yang  dilakukan  meliputi  tujuan, materi,   metode,   media   dan   sumber belajar.   Tujuan   pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah agar siswa mengetahui dan memahami nilai-nilai  islam sehingga  mereka  memiliki  akhlak  mulia.  Selain  itu, dengan belajar pendidikan agama islam mereka diharapkan dapat memiliki pengetahuan  dan pemahaman tentang  aqidah,  al-qur'an,  al-hadits,  fiqih dan sejarah yang bisamenjadi bekal dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Metode pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah-sekolah menggunakan metode ceramah bervariasi, Tanya jawab, diskusi, bermain peran,  penghargaan  dan  hukuman,  bercerita  penugasan  dan  metode observasi. Pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah-sekolah sudah sangat maju karena metode dan media yang digunakan sudah mengikuti perkembangan  zaman  seiring  berkembangnya  era  globalisasi,  seperti menggunakan internet dan teknologi untuk menunjang pembelajarannya. Tapi realita zaman sekarang pendidikan agama islam hanya sekedar mata
pelajaran biasa, para siswa mempelajari pendidikan agama islam.

Pendidikan moral adalah salah satu nilai yang sangat penting di dalam   pelajaran      pendidikan   agama   islam.   Rendahnya   antusiasme pendidikan    agama   islam    di   kalangan   murid-murid   menyebabkan kurangnya pendidikan moral karena pendidikan agama islam adalag unsur terpenting  dari  pendidikan  moral.  Maka  terciptalah  beberapa  perilaku
buruk  seperti:ketidakjujuran  dalam  ujian,  tidak  sopan,  berkata  kasar,berkelahi dan sebagainya. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pendidikan moral tidaklah sejalan semestinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun