Mohon tunggu...
Kharimatus116
Kharimatus116 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/ Mahasiswa

Suka kucing 🐱

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Pancasila dalam Menyongsong Era Globalisasi

1 Desember 2024   01:32 Diperbarui: 3 Desember 2024   02:19 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globallisasi pada saat ini sangat tidak bisa dihindarkan oleh setiap masyarakat, khususnya pada masyarakat di Indonesia. Masyarakat seringkali lupa bahwa nilai-nilai Pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari di era globalisasi saat ini. Maka dari itu diperlukan penumbuhan kembali terhadap nilai Pancasila bagi generasi muda. Memberikan pengajakan saja tidak cukup untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Jadi kita sebagai generasi muda yang sadar akan pentingnya penerapan nilai-nilai ini harus mengingatkan kepada masyarakat tentang hal ini.

Disini saya akan menjelaskan dan juga memberikan pendapat saya tentang beberapa bentuk nilai Pancasila dan juga tantangan yang dihadapi. Nah sebelum saya menjelaskan lebih jauh tentang penjelasan yang akan saya sampaikan pada ulasan ini. Disini saya ingin memberitahu kepada pembaca yang membaca tulisan ini. Didalam tulisan ini kita berfokus pada nilai-nilai Pancasila di era globalisasi ini. Jadi, saya akan menjelaskan sesuai dengan kelima sila Pancasila yang ada.

Yang pertama yaitu sila ketuhanan yang maha esa

Di era globalisasi, Indonesia dihadapkan pada kebaragama agama dan budaya yang ada. Implementasi pada sila pertama ini dapat dilakukan dengan menghormati kebebasan beragama dan salah satunya yaitu membangun masyarakat yang hidup berdampingan dalam kedamaian meskipun memiliki latae belakang agama yang berbeda. Indonesia sebagai salah satu negara dengan penganut agama terbanyak di dunia. Yakni terdapat agama islam, hindu, budha, konghucu, Kristen(katolik dan protestan). Dengan adanya perbedaan agama ini dibutuhkan toleransi yang besar. Maka dari itu, nilai-nilai dari implementasi Pancasila ini harus diterapkan. Kabupaten minahasa merupakan salah satu daerah yang dikenal sebagai wisata toleransi beragama. Mengapa?

Di kabupaten minahasa tepatnya di provinsi Sumatera utara terdapat sebuah bukit yang merupakan ikon dari kabupaten minahasa sebagai daerah yang memiliki toleransi agama yang tinggi. Tepatnya bukit kasih kanonang yang terletak di desa kanonang kabupaten minahasa bukit kannang adaah simbol toleransi dan kerukunan umat beragama di Sulawesi utara. Bukit kanonang adalah symbol toleransi dan kerukunan umat beragama di Sulawesi utara. Di atas bukit terdapat lima tempat ibadah yaitu gereja katolik, vihara, masjid, gereja protestan, dan kuil hindu yang berdampingan. Selain itu, bukit kanonang juga disebut sebagai bukit kasih. Karena disini, semua agama dapat berkumpul dan berdo'a sesuai dengan kepercayaan masing-masing dan juga untuk menumbuhkan rasa keharmonisan antar umat beragama

Dari contoh diatas kita bisa melihat bahwa Indonesia sudah bisa menerapkan nilai Pancasila pada sila pertama. Tapi di era globalisasi saat ini terdapat banyak sekali tantangan dalam implementasi Pancasila di sila pertama ini. Salah satunya yaitu adanya sikap intoleransi dan radikalisme. Sikap ini sangat bertentangan dengan nilai Pancasila pada sila pertama ini. Biasanya sikap ini muncul pada kelompok-kelompok yang menganut ideologi anti-pancasila.  Disini saya akan sedikit membahas tentang kelompok yang menganut ideologi anti Pancasila. Sekarang tidak sedikit orang-orang yang terjerumus mengikuti kelompok-kelompok yang menentang ideologi Pancasila. Orang-orang tersebut merupakan oorang yang tidak memiliki sikap nasionalisme terhadap Pancasila. Salah satu contohnya yaitu NII(negara islam Indonesia. Mereka merupakan salah satu kelompok yang menentang ideologi Pancasila. Kelompok ini merupakan salah satu ancaman besar bagi negara ke depaannya. Karena kelompok ini terus bergerak menyusun rencana untuk menimbulkan kekacauan di tengah masyarakat sebagai strategi untuk menjaring simpati dan dukungan dari masyarakat. Karena dianggap menjadi ancaman bagi negara Indonesia. Maka dari itu, perlu melakukan penanggulangan salah satunya dengan memperkuat daya tangkal masyarakat dari ideologi maupun propaganda kelompok radikal, baik oleh tokoh pemerintah, tokoh agama, maupun masyarakat. Apalagi kepada masyarakat kurang paham dan kurang mengerti tentang pentingnya ideologi Pancasila mungkin akan terjerumus kedalam kedalam hal-hal negative yang mencoreng nilai-nilai agama.

 Yang kedua sila kemanusiaan yang adil dan beradab

Pada sila kedua ini kita akan membahas tentang perlindungan HAM(hak asasi manusia). Seiring dengan berjalannya waktu perlindungan HAM menjadi semakin kompleks. Kompleks disini yaitu mengacu pada kenyataan bahwa seiring berjalannya waktu, tantangan dalam melindungi HAM semakin beragam dan rumit. Meskipun, terdapat kemajuan dalam penegakan HAM di Indonesia, tantangan tersebut muncul seiring dengan perkembangan globalisasi/perkembangan zaman. Hal ini deisebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan, yaitu:

  • Perubahan social dan teknologi
  • Globalisasi
  • Saling bertentangan antara negara dan individu
  • Konflik politik dan social
  • Isu-isu baru dalam HAM

 Dari beberapa faktor diatas ini diperlukan cara untuk menghadapi tantangan-tantangan yang kompleks tersebut. Salah satunya yaitu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat. Penting untuk meningkatkan kesadaran public tentang hak-hak dasar manusia, baik melalui kurikulum formal maupun kampanye informal di media. Pemahaman yang lebih baik tentang HAM dapat mengurangi pelanggaran dan mempromosikan budaya terhadap hak-hak individu.

Yang ketiga sila persatuan Indonesia

Ditengah globalisasi yang membawa berbagai pengaruh budaya asing, Pancasila menjadi landasan untuk memperkuat rasa nasionalisme dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia. Penggunaan teknologi dan media sosial dapat digunakan untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia secara lebih luas dan mendunia. Sekarang ini banyak sekali yang menyalahgunakan sosial media. Sebenarnya, jika kita menggunakan sosial media dengan baik kita akan mendapatkan berbagai manfaat positif, baik secara pribadi maupun sosial. Mulai dari konektivitivitas global, Pendidikan, kesempatan berbisnis, hingga mendukung perubahan sosial. Kunci utamanya yaitu kita harus menggunakan media sosial dengan bertanggung jawab. Kita juga harus menghindari penyalahgunaan seperti menyebarkan informasi palsu, hoaks, atau ucapan-ucapan yang tidak pantas. hal itu merupakan beberapa dari tantangan penggunaan media sosial. Jadi, kita harus menggunakannya dengan bijak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun