Mohon tunggu...
Rilla Yulistika
Rilla Yulistika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Guru

Saya seorang perempuan yang mencintai dunia kepenulisan dan public speaking. Menebarkan manfaat untuk orang banyak adalah salah satu program kehidupan saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan Semu

5 November 2024   20:06 Diperbarui: 5 November 2024   20:21 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini tak ada lagi rasa harap

Jemu sudah, menunggu tanpa pasti

Tak peduli jika ada atau tidak

Kini puaslah yang telah kecewakan diri ini

Jika dulu ku berkoar

Kini ku memilih hening

Walaupun langkah masih bertebaran

Beserta doa yang teriring

Kini ku tata hidup yang berantakan

Dulu yang pernah di porak-porandakan

Tak mesti rasanya, mimpi ku korbankan

Hanya karena menaruh harapan

Harapan semu yang telah ku terbangkan

Terimakasih telah mengajarkan

Tak ada abadinya tempat pengharapan

Kecuali berharap pada sang tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun