Diam-diam
 Ada hati yang bilur dan lebam
Kata dan kata itu berubah menjadi pisau terhunus
Luka tak berdarah
Ada yang menabur curiga, menanam dan merawatnya hingga berbuah
lalu membaginya tanpa sisa
Aku, kau, katanya kita
hanya di permukaan saja
Tersimpan jauh di palung
perih dan bilurnya hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!