Dihadapkan kepada dampak negatif yang dihadapi sebagai akibat pengaruh negatif globalisasi khususnya disrupsi digital yang telah menjadi cara dan gaya hidup generasi milenial maka milenialisasi Pancasila menjadi sangat penting untuk mensosialisasikan Pancasila kepada para kaum milenial sehingga Pancasila sebagai komitmen para pendiri bangsa dan perekat kebhinnekaan akan tetap lestari untuk menjaga keutuhan NKRI.Â
Upaya milenialisasi Pancasila adalah suatu istilah yang digunakan untuk mensosialisasikan ajaran Pancasila kepada generasi milenial Indonesia.Â
Mengapa?, karena Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa Indonesia yang disepakati oleh para pendiri bangsa dan digali dari budaya luhur yang telah hidup dan berada di bangsa ini serta dapat mengikat warga masyarakat, baik perseorangan maupun sebagai kesatuan bangsa.Â
(Lemhannas, Empat Konsensus Dasar Bangsa, 2021, p. 35).Â
Upaya ini dapat dilaksanakan dalam bentuk formal melalui kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah sesuai dengan bobot materi dengan tingkatkan kelas.Â
Kemudian secara non-formal, yaitu melalui media kegiatan pertemuan di kegiatan-kegiatan kursus, les atau privat untuk pendalaman materi pokok pelajaran serta kegiatan informal, yaitu kegiatan-kegiatan dalam komunitas atau kelompok seperti saat ekstrakurikuler, atau kelompok komunitas kegiatan yang lainnya.Â
Oleh karena itu pada tahap awal diperlukan sosialisasi terlebih dahulu tentang upaya milenialisasi Pancasila ini kepada para tenaga guru dan pendidik serta tenaga instruktur yang memberikan materi pada kegiatan ekstrakurukuler serta tenaga pelatih sehingga para guru dan instruktur serta tenaga pengajar dan pelatih tersebut telah mengerti dan memahami maksud dilaksanakannya program milenialisasi pancasila ini.
Upaya milenialisasi Pancasila ini dilaksanakan dengan metode atau cara yang lebih bisa diterima oleh generasi milenial.
Terdapat tiga bentuk usulan, yaitu muni aplikasi dalam game internet baik yang bersifat individu atau juga interaktif yang dapat dimainkan secara kompetisi lebih dari satu orang dan berkelompok.
Kedua permainan non aplikasi dalam sarana digital, misalnya yaitu permainan dan interaksi social di tempat-tempat yang menjadi tempat favorit berinteraksi antara invividu milenial, seperti di caf-caf, mall, resto dan lain sebagainya.Â
Ketiga upaya kombinasi antara penggunaan aplikasi digital berbasis internet dan interaksi fisik, misalnya permainan aplikasi game on line di caf-caf.Â