Harus disadari, tidak ada yang salah dengan ideologinya, yang salah adalah manusianya yang tidak mengerti dan memahami serta berakibat tidak dapat mengamalkannya (Lemhannas, Materi Pokok Bidang Studi Kewaspadaan Nasional, 2021, p. 33)
Terlebih lagi dimasa pandemi Covid-19 kali ini, disrupsi digital semakin akseleratif karena menjadi wahana interaksi yang utama sebagai kewajiban untuk menerapkan protokol kesehatan.Â
Jika pada awalnya kita melihat disrupsi digital ini menjadi trend dan gaya hidup generasi Milenial pada era globalisasi, namun dengan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi ini semua orang harus menjadi "Milenial".Â
Istilah milenial tersebut berasal dari millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya.
Millenial generation atau generasi Y juga akrab disebut generation me atau echo boomers.Â
Selain itu, para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun kelahiran generasi ini.Â
Penggolongan generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada 1980 - 1990, atau pada awal 2000, dan seterusnya saat dimana era globalisasi sedang bergulir.Â
Dan di Indonesia, generasi inilah di awal millennium baru akan menjadi pewaris yang berkewajiban merawat keberlangsungan Bangsa ini.Â
Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk memberikan pemahaman tentang ajaran Pancasila sebagai Central of Gravity bangsa ini kepada mereka.Â
Gaya hidup tanpa saringan
Generasi milenial adalah generasi yang sangat dekat dengan dunia maya, mereka memiliki pengetahuan tinggi karena memiliki kebebasan untuk menggunakan platform dan perangkat mobil serta internet.Â