Mohon tunggu...
Rikson Pandapotan Tampubolon XVI
Rikson Pandapotan Tampubolon XVI Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

sedang belajar ...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menangkal Prahara Persatuan di Media Sosial

6 Desember 2016   09:37 Diperbarui: 6 Desember 2016   09:50 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dunia media sosial memang menawarkan realitas dunia yang baru. Realitas virtual atau dunia maya ini memang diyakini dapat menyalurkan sisi dan aspirasi kita yang tidak terwakili di dunia nyata. Sehingga jangan heran, orang yang tipenya pendiam di dunia nyata, terkadang bisa berubah 180 derajat menjadi manusia yang sangat reaktif di media sosial.

Inilah menariknya media sosial. Bagai pedang bermata dua. Di satu sisi, bisa memberikan manfaat bagi kita dalam membangun tali silahturahmi dan memperkaya informasi. Di sisi lain, media sosial dapat menyemai bibit konflik, yang sadar atau tanpa disadari dapat memperrenggang atau merusakan kerukunan yang telah terjaga selama ini.

Gelombang arus informasi dari era internet hari ini memang memaksa kita agar semakin cerdas dalam memanfaatkannnya. Perlu keterampilan dalam menyaring dan memilah informasi yang dapat membangun tatanan peradaban kita yang lebih baik.

Don Tapscott (2008), seorang pemerhati perkembangan dunia digital, dalam buku Grown Up Digital, menunjukkan perbedaan mendasar di antara tiga generasi, Baby Boomers (lahir 1946-1964), Generasi X (1965-1976), dan Generasi Internet (Gen Net) yang lahir sesudah mereka. Gen Net memakai teknologi hampir secara naluriah. Tatkala Baby Boomers dan Gen X berusaha mencari keseimbangan antara bekerja di kantor dan kehidupan keluarga, Gen Net memadukan bekerja, bermain, berinteraksi sosial, dan hidup di rumah jadi satu.

Generasi ini berpaling kepada Internet secara instinktif untuk berkomunikasi—lebih suka membuka media sosial ketimbang menelpon, untuk belajar, mencari sesuatu, dan melakukan banyak hal. Bagi mereka, teknologi itu tidak ubahnya udara. Mereka tidak mampu membayangkan hidup tanpa teknologi. Gen Net tumbuh dan menjadi hidup bersama semua itu, di sebuah dunia yang serba-cepat dan interaktif.

Cerdas Ber-Medsos

Seorang Filsuf besar dari Yunani Kuno yaitu Socrates pernah mengutarakan kebijaksanaannya. Socrates selalu menggunakan “Tes Filter Rangkap Tiga” dalam menyampaikan atau menyebar-luaskan informasi. Patut untuk selalu menimbang kebenaran, kebaikan dan manfaat atau kegunaannya.

Apabila dalam ketiga hal ini, kita berpikir belum menyakini kebenaran yang kita peroleh. Tidak menyakini kebaikan yang akan kita sampaikan khususnya kepada orang yang akan mendaparkan informasi dari kita. Dan, kegunaanya lebih banyak mudarat dibanding manfaatnya. Solusi bijaknya, lebih baik tidak menyampaikan atau meneruskan (share) informasi tersebut.

Kebijaksanaan dari cerita Socrates ini mengantarkan kita untuk selalu sensitif, cermat dan bijaksana dalam bermedia sosial, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Apapun informasi yang memancing rasa permusuhan, konflik, merusakan kerukunan yang telah kita jaga berabad-abad dan yang mengancam persatuan kita sebagai bangsa harus kita lawan.

Sekedar berbagi kiat cerdas dalam bermedsos, khususnya dalam upaya kita mengklarifikasi informasi: Pertama, pastikan informasi dari sumber yang terpercaya. Jangan sampai blog maupun portal online yang tidak kredibel menghuni medsos kita, apalagi yang isinya mengandung ujaran kebencian atau informasi yang tidak benar alias hoax.

Teliti dan cermati alamat sumber informasi, dianjurkan untuk menggunakan sumber informasi yang terpercaya misalnya kompas.com, detik.com, tempo.co, dan lain sebagainya. Sumber informasi yang kredibel ini biasanya telah melalui serangkaian klarifikasi berita dan sumber informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun