Remaja merupakan suatu fase peralihan dari anak kecil menjadi dewasa. Banyak orang bilang kalau masa remaja adalah masa yang paling tidak bisa dilupakan, mulai dari kejadian menyenangkan hingga yang paling memilukan dapat terasa ketika kita menginjak tahap ini. Namun, hal itu lah yang akan membantu kita dalam mencari jati diri sesungguhnya.
Berikut adalah beberapa ciri perubahan secara fisik seseorang yang bisa disebut sebagai remaja (masa pubertas) :
Umum :
- Kulit berminyak dan berjerawat
Perubahan hormon yang ada di dalam tubuh akan memicu bekerjanya kelenjar minyak pada kulit, terutama daerah wajah. Sehingga hal tersebut rentan menyebabkan munculnya jerawat, apabila area muka tidak rutin dibersihkan.
- Muncul rambut halus pada bagian kemaluan dan ketiak
Setiap remaja, baik itu pria ataupun wanita pasti akan mengalami munculnya rambut halus di bagian kemaluan dan ketiak. Hal ini merupakan tanda pubertas yang lumrah terjadi, diakibatkan karena munculnya hormon-hormon reproduksi dalam tubuh remaja.
Laki-laki :
- Perubahan ukuran & warna pada penis dan testis
Perubahan yang dimaksud berupa pembesaran ukuran serta perubahan warna di bagian penis dan testis menjadi lebih hitam dari warna kulit lainnya. Perubahan ini terjadi bervariasi di tiap individu, ada yang mengalaminya pada umur 9 tahun dan ada pula yang mengalaminya diatas umur itu.
- Membesarnya massa otot
Dada yang menjadi lebih bidang adalah salah satu akibat dari perubahan massa otot pada remaja lelaki. Selain itu, pria dalam tahap remaja juga akan bertumbuh lebih tinggi dari sebelumnya.
- Suara menjadi berat
Satu aspek inilah yang paling mudah terlihat jika lelaki sedang berada di masa pubertas. Ditandai dengan lebih beratnya suara atau juga disebut dengan istilah suara yang “pecah”. Perubahan ini biasa terjadi pada usia 11 hingga 15 tahun dan akan berkembang secara perlahan tanpa disadari.
- Mengalami mimpi basah
Katanya anak lelaki belum bisa disebut sebagai remaja kalau tidak tahu rasanya mimpi basah. Berbeda dengan mimpi biasa, mimipi biasa ditandai dengan keluarnya air mani atau ejakulasi pada saat tidur. Mimpi ini terjadi akibat dari peningkatan hormon testosteron dalam tubuh pria. Namun, intensitasnya akan berkurang seiring bertambah usia.
Perempuan :
- Payudara yang mulai tumbuh
Sebagai wanita, salah satu ciri utama saat memasuki remaja adalah tumbuhnya kedua payudara. Pada umumnya terjadi di usia 8 hingga 13 tahun. Tanda awal dari tumbuhnya payudara adalah rasa tidak nyaman dan sakit di kedua area payudara. Puting dan areola (area kehitaman) di sekitar payudara juga akan mulai membesar. Ada kemungkinan jika ukuran payudara kanan dengan kiri berbeda, hal ini disebabkan waktu pertumbuhannya yang tak sama. Namun, tidak perlu khawatir karena kondisi tersebut masih bisa dikatakan sebagai hal yang wajar dan normal.
- Bentuk tubuh yang berubah seiring dengan bertambahnya lemak tubuh
Di aspek ini terlihat pada bagian pinggul, lengan, dada, serta paha yang mulai memiliki bentuk. Selain itu, tinggi badan anak perempuan juga akan mengalami perkembangan yang pesat.
- Mengalami menstruasi
Banyak orangtua yang mengira bahwa masa pubertas anak perempuan diawali dengan terjadinya menstruasi. Namun pada kenyataannya, segala tanda perubahan fisik remaja wanita akan diakhiri dengan munculnya menstruasi. Pada masa ini lah anak membutuhkan asupan nutrisi yang seimbang dan cukup.
Selain perubahan pada fisiknya, remaja juga akan mengalami hal lain yang tak pernah dirasakan ketika masih menjadi anak kecil. Yup, betul sekali. Hal tersebut adalah perubahan pada lingkungan sosialnya. Satu hal yang tak luput dari lingkungan sosial para remaja ialah kenakalannya.
Beberapa kenakalan remaja yang mungkin pernah atau sering kita jumpai di masa sekarang, yakni :
- Menyontek
Perilaku ini tentu akan dilakukan oleh para remaja yang tidak mempelajari bahan untuk ujiannya. Namun, kegiatan menyontek saat ujian lebih banyak memberikan dampak yang negatif. Salah satunya membuat remaja jadi malas untuk belajar dan berusaha dalam menghadapi suatu permasalahan.
- Tawuran
Kenakalan satu ini biasanya terjadi ketika ada dua pihak yang berseteru. Dalam hal ini, pihak yang dimaksud adalah para remaja di kubu berbeda. Tentunya hal ini juga memberikan dampak yang negatif, bukan hanya kerugian secara fisik, namun nama baik pribadi atau sekolah juga akan menjadi “taruhan”.
- Perundungan (bullying)
Bukan hanya terjadi pada remaja saja, bullying juga sering terjadi di berbagai lapisan usia. Namun, hal seperti ini akan membuat bekas luka secara psikis terhadap para korbannya.
- Merokok
- Meminum minuman keras (alkohol)
- Menjadi pemakai obat terlarang (narkotika dan sejenisnya)
- Melakukan seks bebas
Hal-hal diatas merupakan kejadian yang pasti kita rasakan ketika memasuki dunia remaja. Namun, tidak usah khawatir jika kita tetap ingin berada di jalan yang lurus.
Berikut tips-tips agar tidak terjerumus ke dalam lingkungan yang tak sehat atau toxic :
- Mengetahui hal mana yang baik dan mana yang buruk
Hal paling utama yang harus dilakukan saat menghindari lingkungan tidak sehat adalah tahu mana hal baik dan mana yang nggak. Seperti contohnya ketika menyontek, tentu hal ini dapat mempermudah kita untuk mendapat hasil yang memuaskan. Namun, pikirkan juga akibat dari kebiasaan menyontek. Kegiatan seperti ini akan membuat kita jadi remaja yang tidak percaya pada kemampuan diri sendiri dan selalu menggantungkan permasalahan ke orang lain.
- Membuat batasan
Jika kita sudah bisa membedakan mana yang baik dan tidak, maka kita harus membatasi diri dari hal negatif di sekitar kita. Beranilah berkata tidak untuk sesuatu yang memberi dampak buruk bagi kita.
- Mencari teman yang membawa dampak positif
Cara lain untuk terhindar dari lingkungan toxic adalah mencari teman yang dapat memberikan hal positif. Maksud dari hal positif ini berarti kita bisa menjadi lebih percaya diri, lebih rajin, lebih bertanggung jawab, dan sebagainya. Biasanya teman-teman yang positif akan mempengaruhi kita untuk melakukan hal serupa.
- Menghindari perbincangan negatif
Misalkan lingkungan sekitar kita sedang membicarakan kekurangan orang lain, maka hal yang harus kita lakukan adalah pergi dari tempat itu atau sama sekali tidak menanggapi percakapan mereka. Kebiasaan membicarakan orang lain tidak akan membuat kita jadi lebih baik dari dia, malahan kita bisa membenci orang itu tanpa suatu hal yang jelas.
- Berpegang teguh pada prinsip yang sudah dibangun
Setelah kita bisa menjalani hal-hal sebelum poin ini, maka kita harus berpegang teguh pada apa yang kita percayai. Janganlah goyah, meskipun hanya kita sendiri yang berusaha menghindar.
Pada dasarnya, setiap tahap kehidupan punya ceritanya masing-masing. Terkhusus di masa remaja, secara tak langsung kita akan mulai mengerti tentang arti dari sebuah kehidupan. Bijaklah dalam menghadapi suatu permasalahan, dan jadilah terang bagi orang-orang yang membutuhkannya. Pokoknya tetap semangat ya gengs !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H