Mohon tunggu...
Riko Krisianto
Riko Krisianto Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hi. Saya adalah seorang Virtual Assitant yang senang membuat tulisan yang bercerita tentang urban legend, ataupun pengalaman mistis baik kisah nyata maupun kisah fiktif. Selamat menikmati

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Pesugihan Kuyang

30 November 2023   18:00 Diperbarui: 30 November 2023   18:23 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Teror Malam Pertama

Pada suatu malam gelap, ketika hujan turun deras, desa mereka diguncang oleh teror. Di tengah gemuruh hujan lebat, terdengar teriakan menyanyat hati yang membelah suara derasnya hujan.

“Aaaaaaaaaaa”

Seorang wanita ditemukan tewas bersama bayinya. Nahas sekali bayi ini ditemukan sedang berada dalam dekapan ibunya dalam kondisi kering kerontang. Namun, karena malam itu sedang turun hujan yang sangat lebat, warga yang menemukannya pun tidak berani berbuat banyak. Jasad ibu dan bayi itu dibawa ke kandang sapi miliknya dan hanya sekadar ditutup tikar saja.

Keesokan harinya ketika hari sudah mulai terang, dilakukanlah penyelidikan mengenai korban pertama tadi. Didapati kalau korban tersebut merupakan istri dari kepala desa tersebut yang sedang hamil anak ketiga dan sedang hamil tua. Yang lebih menyedihkan lagi, ternyata ketika tragedi itu terjadi, sang kepala desa sedang berada di kota karena ada rapat dengan kepala desa – kepala desa lainnya dan berlangsung cukup lama hingga larut malam sehingga beliau memutuskan untuk menginap di kota.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata istri kepala desa ini didapati kalau beliau baru saja pulang dari rumah mertuanya. Jarak dari rumahnya dan rumah mertuanya sebenarnya tidak terlalu jauh. Hanya saja harus sedikit melewati hutan rimbun yang ditumbuhi banyak pohon jati. Menurut kesaksian mertuanya, mertuanya sendiri sudah menawarkan beliau untuk menginap saja karena sudah terlalu larut malam. Namun beliau sungkan dan lebih memilih untuk pulang saja. Mertua beliau pun mengiyakan saja. Tapi, orangtua kepala desa tersebut tidak menyangka kalau akan turun hujan yang sangat lebat karena pada malam itu, langit cukup cerah, bintang-bintang pun bersinar terang.

Pertemuan dengan Sesepuh

Teror malam pertama tersebut tentu saja membuat kepala desa bergegas untuk segera pulang ke rumah. Tidak hanya kepala desa, tetapi juga Lionel, anak pertama kepala desa tersebut sangat marah dan bersumpah akan menghentikan teror ini.

Namun, sayangnya kejadian tersebut ternyata bukanlah kejadian yang pertama. Di suatu malam yang tenang, kira-kira pukul 7 malam, terdengar suara jeritan perempuan dari salah satu rumah di desa tersebut. Beruntungnya, ketika kejadian tersebut terjadi, sang suami sedang berada di teras bersama lima orang warga. Mereka semua langsung bergegas untuk masuk menemui perempuan yang ternyata tengah hamil tua juga.

“K U Y A N G!!!” ujar sang suami dan warga desa tersebut. Mereka segera berusaha untuk mengusir Kuyang itu dengan menggunakan sapu ijuk dan membuat kegaduhan. Namun usaha mereka nampaknya sia-sia belaka. Kuyang tersebut tidak takut dan tetap hendak menyerang perempuan yang sedang hamil tua tersebut.

Ketika suasana semakin mengerikan karena Kuyang yang melayang tersebut hanya memiliki kepala, bersama organ tubuhnya seperti jantung, hati, usus, dan ginjal serta darah segar yang terus menetes dari Kuyang itu, munculah Andi. Andi adalah seorang pemuda desa yang cerdas dan pemberani. Andi merupakan pemuda desa dengan iman yang besar karena dia merupakan pemuda yang taat beribadah. Andi segera membacakan doa-doa sehingga membuat Kuyang tersebut menghilang.

Kuyang adalah hantu yang melegenda di Pulau Kalimantan. Menurut mitos, Kuyang biasanya berwujud wanita dan bisa melepaskan kepala dari bagian tubuhnya dan terbang bersama organ tubuhnya seperti jantung, hati, usus, dan ginjal. Kuyang berasal dari manusia hidup yang bisa berubah menjadi makhluk penghisap darah. Kuyang bahkan suka menghisap darah bekas seorang ibu yang baru melahirkan dan juga suka menghisap darah bayi yang baru dilahirkan.

Setelah diketahui kalau pelakunya adalah Kuyang. Andi dan Lionel bertemu dengan sesepuh desa, Pak Daman. Pak Daman adalah sosok yang bijaksana dan memiliki pengetahuan tentang makhluk-makhluk gaib yang berkeliaran di hutan. Ia menceritakan cerita tentang Kuyang`

Pak Daman juga mengungkapkan bahwa Kuyang memiliki motif tersendiri dalam menyerang. Dicurigai bahwa seseorang menggunakan Kuyang sebagai jelmaan untuk pesugihan.

Menyerang Kuyang

Andi dan Lionel, dengan bantuan Pak Daman, memulai misi berbahaya mereka untuk menemukan Kuyang. Mereka menelusuri hutan-hutan lebat yang diyakini sebagai tempat tinggal makhluk gaib tersebut.

Di tengah malam jumat kliwon yang gelap gulita karena langit sedang mendung tebal, mereka menemukan gua tua yang dipercayai sebagai tempat persembunyian Kuyang. Dalam perjalanan mereka, mereka menghadapi berbagai rintangan dan hambatan supernatural yang membuat mereka semakin yakin bahwa mereka diawasi oleh kekuatan gaib.

Di dalam gua tua, Andi dan Lionel menghadapi Kuyang. Makhluk itu memiliki kekuatan yang menakutkan. Matanya merah menyala seperti bara api. Kuyang terlihat telah mengetahui segala hal tentang mereka.

Dalam pertempuran yang serba cepat, Andi berusaha mempertahankan diri sementara Lionel berusaha menemukan cara untuk mengalahkan Kuyang. Dalam momen kritis, Lionel menemukan sebuah mantra kuno yang diyakini dapat melumpuhkan Kuyang.

Kedamaian Datang

Dengan keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan, Lionel mulai melantunkan mantra itu dengan lantang. Kuyang terkejut dan mulai melemah, karena mantra itu mengganggu kemampuannya menjelma menjadi Kuyang.

Dalam momen genting itu, Andi memanfaatkan peluang yang ada. Dengan bantuan sesepuh dan pengetahuan dari Pak Daman, mereka berhasil menangkap Kuyang dalam mantra tersebut, dan membuat Kuyang tersebut menjadi manusia kembali. Namun siapa sangka kalau Kuyang itu adalah Eli, istri kedua dari sang kepala desa.

Sambil terisak menangis, Eli menunjuk ke dalam gua tersebut. Andi dan Lionel bergegas masuk lebih dalam.

“BAPAK??!!!” Ujar Lionel terkejut melihat ayahnya, sang kepala desa sedang berada di dalam gua.

Ternyata sang kepala desa dan istri keduanya adalah dalang di balik teror yang melanda desa. Sang kepala desa tega menjadikan istri pertamanya yang tengah hamil tua sebagai tumbal pesugihan. Diketahui kalau uang hasil pesugihan itu digunakan untuk memperlancar dirinya berkampanye menjelang pemilihan umum sebagai bupati.

Malam itu juga, sang kepala desa dan istri keduanya diamankan di balai desa. Warga pun beramai-ramai menjaga kepala desa dan istrinya. Tidak lama berselang, polisi pun datang dan mengamankan sang kepala desa dan istrinya.

Malam itu, desa mereka kembali tenang termasuk Lionel, anak kepala desa. Orang-orang bersyukur atas keberanian Andi dan Lionel yang telah menghadapi teror Kuyang dan membawa kedamaian kembali ke desa mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun