Oleh Riki Wahyudi (1222010154)
Mahasiswa Semester 5 Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam perspektif manajemen mutu pengembangan SDM, terdapat dua pendekatan utama yang diperkenalkan oleh Peter Cappelli, profesor manajemen dari Wharton School, University of Pennsylvania: pendekatan "buy" dan "make." Pendekatan "buy" berarti organisasi merekrut talenta dari luar untuk kebutuhan mendesak atau keahlian yang tidak bisa dikembangkan secara internal dalam waktu singkat. Sebaliknya, pendekatan "make" menitikberatkan pada pengembangan karyawan internal melalui program pelatihan untuk mempersiapkan mereka mengisi peran strategis di masa depan. Lisdartina dan Rini Setyaningsih menekankan bahwa pemilihan pendekatan ini harus sesuai dengan kebutuhan jangka pendek dan panjang dalam manajemen talenta.
Pendidikan sebagai Proses Pengembangan SDM
Pendidikan adalah proses peningkatan kualitas individu yang penting dalam pengembangan SDM. Indeks pendidikan dan kesehatan sering dijadikan indikator untuk menilai kualitas SDM. Investasi dalam pendidikan membantu organisasi membentuk kemampuan karyawan sesuai dengan arah yang diinginkan. Proses ini bertujuan meningkatkan kemampuan intelektual dan kepribadian karyawan, sehingga program pengembangan dapat dikelola dengan baik oleh SDM yang memiliki latar pendidikan yang memadai.
Bimbingan dalam Pengembangan SDM
Bimbingan adalah bentuk bantuan untuk individu dalam menambah keahlian dan efisiensi kerja, serta menempatkan mereka pada posisi yang sesuai. Perlu diingat bahwa pegawai adalah manusia yang memerlukan peningkatan kemampuan, bukan sekadar robot pelaksana tugas. Oleh karena itu, bimbingan difokuskan pada pengembangan menyeluruh individu, termasuk dalam melaksanakan tugasnya.
Pelatihan untuk Perbaikan Kinerja
Pelatihan bertujuan meningkatkan kinerja dan motivasi kerja karyawan. Melalui pelatihan yang tepat, karyawan dapat memperdalam pengetahuan, keahlian, dan keterampilan sesuai bidang mereka. Program pelatihan diharapkan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan penguasaan pekerjaan, mendukung kebutuhan organisasi, serta menghasilkan tenaga kerja berkualitas.
Prinsip Pengembangan SDM
Pengembangan SDM sebaiknya memperhatikan keseluruhan aspek kepribadian, eksistensi, dan budaya. Hasibuan (2016) menjelaskan empat prinsip utama pengembangan SDM sebagai berikut:
1. Peningkatan Kualitas dan Kemampuan Bekerja
Pengembangan SDM harus memperhatikan keseimbangan antara keterampilan teknis dan kepribadian karyawan agar mereka berfungsi secara efektif dalam lingkungan kerja.
2. Program dengan Sasaran Jelas
Program pengembangan harus memiliki sasaran, kebijakan, prosedur, kurikulum, dan jadwal yang jelas. Program ini perlu mempertimbangkan aspek kepribadian, eksistensi, dan budaya serta berfokus pada pembangunan karakter selain keterampilan teknis.
3. Efektivitas dan Efisiensi Kerja
Pengembangan SDM harus meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, mencakup pengembangan keterampilan profesional serta penguatan aspek kepribadian karyawan.