Kemudian ia turun, menggorok lehernya dan mencabut kepalanya. Kemudian, ia menyerahkan kepala Husein kepada Khawali bin Yazid (hal.366-367)
Umar bin Sa'ad memanggil sepuluh prajurit berkuda untuk menginjak injak jasad Husein dengan kuda mereka hingga amblas ke dalam tanah.
Setelah itu kepalanya dibawa menuju Ibnu Ziyad oleh Khawali bin Yazid (hal.371)
Para kerabat perempuan yang menyaksikan peristiwa pembantaian Husain dan para sahabatnya itu menangis dan berteriak.
Zainab ikut meratapi saudaranya itu. Ia berkata sambil menangis, 'Muhammadku !. Muhammadku !. Semoga malaikat langit bershalawat padamu. Ini dia Husein di padang pasir bersimbah darah, terpotong potong tubuhnya.
Wahai Muhammad !. Puteri puterinya ditawan dan keturunanmu dibantai !'. Demi Allah, ratapannya itu membuat menangis setiap kawan dan lawan (hal.379).
Kepala Husein tergeletak di depan Ibnu Ziyad. Ia menyodok nyodok kepalanya dengan tongkat di bagian giginya. Maka, Zaid bin Arqam berkata kepada Ibnu Ziyad, 'Singkirkan tongkatmu itu dari kedua giginya itu. Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, aku pernah melihat kedua bibir Rasulullah mencium kedua gigi itu. Kemudian orang tua itu menangis (hal. 373-374)
Kemudian ia (Ibnu Ziyad) memerintahkan agar kepala Husein dipajang di Kufah dan diarak ke berbagai sudut kota Kufah. Kemudian, ia mengirimkan kepala Husein dan para sahabatnya melalui Zahr bin Qais kepada Yazid bin Mu'awiyah di Syam (hal 375)
Ketika kepala Husein diletakkan di hadapan Yazid dan disampingnya ada Abu Barzah, Yazid menusuk nusuknya dengan tongkat.....dan menyentuh nyentuhkan tongkatnya pada bibir Husain sambil berkata. 'Kepala kepala ini telah terpenggal'. Abu Barzah berkata, 'Singkirkan tongkatmu karena aku pernah melihat Rasulullah menciumnya' (hal.378)
Yazid memajang kepala Husein di Damaskus selama tiga hari. Setelah itu kepala Husain diletakkan di gudang senjata hingga masa pemerintahan Sulaiman bin Abdul Malik. Saat diambil, kepalanya telah menjadi tulang yang berwarna putih. Iapun mengkafaninya, memberinya wewangian, menshalatinya dan memakamkannya di kuburan kaum muslimin (hal. 404-405)
RASULULLAH DAN SAHABAT MENANGISI HUSEIN