Karena, kebahagiaan apalagi yang lebih indah ketimbang mendapatkan kesempatan untuk mengikis dosa dosa yang sudah berkarat ini ?. Apa yang kita dapatkan sekarang akan meringankan semua siksa kita di alam kubur nanti.
Sampai pada satu waktu, di mana kita berada dalam persidangan Tuhan, maka kita yang pernah mengalami proses pencucian dosa yang panjang akan menghadapNya dalam kondisi yang bersih dan suci.
Lalu, siapakah yang pantas untuk didoakan ?.
Aku yang kotor dan belum mendapatkan kesempatan untuk membersihkan dosa dosaku ataukah kamu, sahabatku yang saat ini sedang disucikan dari semua dosamu ?
Kukirim pesan itu dan kulihat tanda, ia menerimanya.
Aku tahu ia pasti mengira aku sedang menghiburnya.
Aku tidak sedang mengiburnya, aku sedang meratapi nasibku sendiri. Semoga Tuhan melimpahkan kemuliaan atasnya dan atas kita semua.
Sejenak aku terdiam, tidak lama kemudian sebuah pesan menghampiri ponselku. Dari dia.....dari sahabatku yang sedang dimuliakan Tuhan.
'Terima kasih. Baru kali ini aku memperoleh pandangan berbeda tentang sakitku. Kamu membuat aku menikmati apa yang kualami sekarang. Terimakasih. Mudah-mudahan aku bisa membalas semuanya'.
Kali ini, airmataku yang menggenang awalnya dan kutahan dalam dada, deras mengalir dan jatuh dalam bentuk tetesan kebahagiaan. Aku ,dengan perasaan bahagia, juga membalas pesannya.
'Doakan kami, sahabatku yang sedang dimuliakan. Doamu adalah doa yang paling mujarab saat ini'