Mohon tunggu...
Riki Nalsya
Riki Nalsya Mohon Tunggu... Penerjemah - suka menulis dan membaca

penerjemah freelance

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

PSSI Mau ke Mana?

25 Februari 2023   08:00 Diperbarui: 25 Februari 2023   07:58 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

seperti kita tahu, baru-baru ini PSSI telah memiliki ketua baru, yaitu pak Erick Thohir, dengan wakilnya pak Zainudin Amali.

pertama-tama saya ucapkan selamat kepada pak Erick and pak Zainudin, mudah-mudahan mampu membawa PSSI lebih baik lagi ke depan.

prestasi Timnas saat ini masih minus, dengan terakhir kali, di tingkat  Asteng saja tidak mampu juara, kalah dari Vietnam, walaupun pelatihnya sekelas Shin Tae Yong

sekedar informasi,  di tahun 80'an sampai awal tahun 90'an, Vietnam dan Thailand masih jadi bulan-bulanan timnas kita dengan materi antara lain Ronny P, Iswadi, dll, tapi sekarang ? Lawan Vietnam saja tidak mampu menang, sangat memalukan.

dari kasus diatas, terbukti bahwa pelatih sehebat apapun tidak akan mendongkrak prestasi pemain, walaupun sudah sekelas Egy, Evan dimas, dll.....belum lagi diperkuat oleh pemain-pemain naturalisasi.

hasil-hasil timnas belakangan ini sangat memprihatinkan, tidak pernah menjadi juara di turnamen manapun !

terakhir kali Timnas  Indonesia juara di SEA Games  sudah lebih dari 30 tahun lalu, yaitu tahun 1991

entah sudah berapa kali ganti pelatih sejak itu, tanpa hasil yang memuaskan!

Nah, di era baru di bawah pak Erick  ini, saya ada usul untuk mengubah pola perekrutan pemain timnas

sebagai contoh, untuk memilih para pemain timnas terbaik, pertama-tama, cari dan kumpulkan pemain muda terbaik dari seluruh penjuru Indonesia, khususnya dari klab-klab sepakbola Liga 1, misalnya dari Persija, Persib, Persebaya dll

setelah terkumpul minimal 50 calon pemain timnas, lakukan seleksi dalam hal teknis dan fisik, sehingga terpilih 30 calon pemain,

kemudian dari 30 calon pemain ini, lakukan lagi seleksi dalam hal  IQ, sehingga terpilih 25 calon pemain dengan IQ paling tinggi dari 30 pemain tersebut, misalnya hasil test IQ  terhadap 30 pemain tadi terpilih IQ terendah 100 dan tertinggi 120-130, artinya 5 calon pemain yang tak lolos seleksi mempunyai IQ di bawah 100.

jadi, 25 orang calon pemain timnas itu adalah bakat-bakat terbaik dari sisi fisik, teknis dan IQ

menurut saya, inilah satu-satunya cara untuk memperoleh pemain terbaik, jangan seperti sekarang, pelatih memilih pemain timnas yang sudah 'populer' (sering tampil), akibatnya prestasi timnas tidak  meningkat sejak kedatangan pelatih top Korsel, Shin Tae Yong.  bahkan pelatih yang kelasnya di bawah Shin, yaitu Park Sang heo mampu mempermalukan pelatih yang pernah membawa Korsel mengalahkan Jerman di Piala Dunia !

sekali lagi, percuma pakai pelatih kelas dunia, kalau materi pemaiannya punya IQ yang 'kurang memadai' 

sebagai negara dgn penduduk terbanyak di Asteng, sangat memalukan kalau kita tidak pernah mampu kalahkan Vietnam atau Thailand

mau sampai kapan begini? rakyat Indonesia sudah lama rindu timnas jadi juara lagi di SEA Games nanti

maka, besar harapan saya pak Erick mau mendengarkan saran saya ini, yaitu  carilah pemain yang komplit secara fisik, teknis dan juga IQ-nya.. 

oya, bagi pembaca yang kebetulan punya akses ke PSSI, tolong sampaikan pesan saya ini ke pak Erick ya dan mohon dapat menghubungi email saya  -   rikinalsya76@gmail.com

untuk redaksi Kompasiana, terimakasih

salam

riki nalsya / pengamat yang prihatin dengan kondisi timnas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun