Mohon tunggu...
Riki Setiawan
Riki Setiawan Mohon Tunggu... Penerjemah - Ganteng

Seorang mahasiswa laki-laki tapi feminis dan hobi mengabdikan diri untuk membela masyarakat kelas rentan

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Buku Jakarta Sebelum Pagi Karya Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie

20 Agustus 2021   17:00 Diperbarui: 20 Agustus 2021   17:03 5889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Penerbit (Grasindo)

Identitas Buku:

Judul buku: Jakarta Sebelum Pagi

Pengarang: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Penerbit: PT Grasindo

Tahun Terbit: Februari 2017

ISBN: 978-602-375-843-2

Tebal halaman: 280 halaman

Lebar: 13.0 cm

Panjang: 19.0 cm

Jakarta Sebelum Pagi itu Jakarta Sebelum Realita

 

Emina, tokoh utama yang sama nasibnya seperti kebanyakan manusia kelas pekerja lainnya yang terhimpit di kota Jakarta. Diikuti oleh seorang stalker mencurigakan Namun, Emina justru menanggapi stalker dan menelusuri jejak stalker. Pencariannya mengantarkannya kepada gadis kecil misterius di toko bunga, dan di sana ditunjukkannya realita dunia serta keunikannya.

Novel ini dinilai tidak menunjukkan kisah romantis atau fiktif melibatkan karakter yang mendapatkan keberuntungan. Hanya saja, buku ini, dapat menelisik sedikit tentang realita dunia luar terutama kota Jakarta yang begitu kompleks. 

Penceritaan setiap kisah di buku ini menjadi kelebihan tersendiri karena menggunakan bumbu kisah-kisah yang terasa seimbang dengan menunjukkan kondisi dan hiruk pikuk Kota Jakarta. Disuguhi beberapa plintiran alur yang membuat pembaca sering merasakan kejutan setiap bagian ceritanya, menambahkan interpretasi tersendiri terhadap perasaan personal saat membacanya. 

Penulis merasakan buku ini terasa seimbang penyajian ceritanya terutama ceritanya yang bersifat realistis, tidak melebih-lebihkan suasana sehingga tidak menyedihkan dan tidak terlalu membahagiakan, namun tetap dapat merasakan konflik. 

Pengembangan setiap karakter pun terasa cocok saat dibaca, tentu saja dengan berbagai plintiran alur pada setiap karakter, menunjukkan keunikan setiap karakter yang merepresentasikan realita dunia luar dan kota Jakarta. Memiliki ending yang menyenangkan dan tidak menggantung, juga kesesuaian judul dan isi cerita mengenai Jakarta sebelum pagi adalah Jakarta sebelum realita.

Di samping kelebihan juga terdapat kekurangan seperti proses perubahan alur yang sangat mengecoh sehingga perlu dibaca berulang-ulang cukup ekstra. Diksi yang digunakan untuk mendapatkan suasana keadaan agar lebih hidup agak kurang cocok. Namun, kekurangan bukanlah hambatan, novel ini tetap menjadi dirinya sendiri untuk tetap layak dibaca.

                                                                                   

-Riki Setiawan

-FIB-UNDIP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun