Novel ini dinilai tidak menunjukkan kisah romantis atau fiktif melibatkan karakter yang mendapatkan keberuntungan. Hanya saja, buku ini, dapat menelisik sedikit tentang realita dunia luar terutama kota Jakarta yang begitu kompleks.Â
Penceritaan setiap kisah di buku ini menjadi kelebihan tersendiri karena menggunakan bumbu kisah-kisah yang terasa seimbang dengan menunjukkan kondisi dan hiruk pikuk Kota Jakarta. Disuguhi beberapa plintiran alur yang membuat pembaca sering merasakan kejutan setiap bagian ceritanya, menambahkan interpretasi tersendiri terhadap perasaan personal saat membacanya.Â
Penulis merasakan buku ini terasa seimbang penyajian ceritanya terutama ceritanya yang bersifat realistis, tidak melebih-lebihkan suasana sehingga tidak menyedihkan dan tidak terlalu membahagiakan, namun tetap dapat merasakan konflik.Â
Pengembangan setiap karakter pun terasa cocok saat dibaca, tentu saja dengan berbagai plintiran alur pada setiap karakter, menunjukkan keunikan setiap karakter yang merepresentasikan realita dunia luar dan kota Jakarta. Memiliki ending yang menyenangkan dan tidak menggantung, juga kesesuaian judul dan isi cerita mengenai Jakarta sebelum pagi adalah Jakarta sebelum realita.
Di samping kelebihan juga terdapat kekurangan seperti proses perubahan alur yang sangat mengecoh sehingga perlu dibaca berulang-ulang cukup ekstra. Diksi yang digunakan untuk mendapatkan suasana keadaan agar lebih hidup agak kurang cocok. Namun, kekurangan bukanlah hambatan, novel ini tetap menjadi dirinya sendiri untuk tetap layak dibaca.
                                         Â
-Riki Setiawan
-FIB-UNDIP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H