MANUSIAMANUSIA PASTI PERNAH MELAKUKAN KESALAHAN
Orang yg mulia bukan mereka yg 'sempurna' tak pernah salah. Tapi, orang yg mulia adalah yg hebat sadar akui kesalahan dan segera bertaubat.
Namun, orang yg hina dan licik adalah yg menjadikan kaedah tersebut di atas sebagai pembenaran atas perbuatan salahnya.
Demikian, karena mustahil bilamana seorang tidak pernah melakukan salah. Maka, mereka yang secara sadar mengakui  kesalahan adalah 'kehebatan'. Karena, secara tabiat manusia takut harga dirinya jatuh, sehingga dia berupaya berkelit saat kesalahannya terungkap.
Bukanlah hebat bila berani akui kesalahan. Karena dalam 'berani' belum tentu sadar diri. Bahkan, itu lebih mengarah kepada sikap ingin menunjukkan 'siapa' dirinya.
Bukanlah hebat bila sedia akui kesalahan. Karena 'sedia' lebih cenderung pada sikap pasrah saat tak mampu berkelit.
Sebab itu, yang 'berani' atau 'sedia' akui kesalahan ia akan sulit memperbaiki kesalahannya, karena tidak ada kesadaran pada dirinya.
Hanya hebat akui kesalahan belumlah dianggap mulia, namun yg dengan sadar mengakui kesalahan lalu berusaha memperbaikinya dialah yg mulia.
"Setiap bani Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik yang melakukan kesalahan adalah yang banyak bertaubat"
[HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim]
Oang yang hina dan licik adalah yg berdalih dengan manusia pasti pernah melakukan kesalahan untuk 'mengesahkan' perbuatan salahnya.
Dan yg lebih rendah dan keji daripada itu adalah yg berdalih dengan manusia pasti punya kesalahan untuk melawan balik orang yang mengingatkan kesalahannya.